Begini Makna Hari Gunung Internasional Bagi Pencinta Alam di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dalam setiap tahunnya, 11 Desember diperingati sebagai Hari Gunung Internasional atau International Mountain Day.

Peringatan ini disepakati oleh Food Agriculture Organization (FAO) di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mendorong perkembangan pegunungan.

Menurut Pembina Komunitas Pecinta Alam Sukasari (Kompas) Kabupaten Purwakarta, Mochamad Aripin, Hari Gunung Internasional bertujuan untuk menciptakan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya pegunungan bagi kehidupan.

Baca Juga:  Resital Seni Budaya, Uji Kompetisi Pelajar SMPN 4 Kota Cirebon

“Gunung merupakan rumah bagi 15 persen populasi manusia. Seperempat hewan darat dan tumbuhan juga berada di sana. Pegunungan menyediakan sumber air minum utama untuk hidup semua manusia,” ucap pria yang akrab disapa kang Ipin itu, Pada Jumat (11/12/2020).

Diungkapkannya, mendapatkan pemandangan yang indah saat berada di atas gunung menjadi salah satu hal dinikmati para pendaki, yang menjadi tren di kalangan anak muda.

Baca Juga:  Bank Bjb Sukseskan Gelaran BUBOS 7 Bertasbih dan Bazaar Ramadan

“Sayangnya, meningkatnya animo untuk mendaki gunung belum diiringi dengan peningkatan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Banyak para pendaki gunung yang masih meninggalkan jejak sampah di gunung,” ucap kang Ipin.

Dengan demikian, sambung dia, seharusnya dengan adanya peringatan Hari Gunung Sedunia, para pendaki, dapat mengerti dan menerapkan pentingnya menjaga kebersihan serta kelestarian gunung.

Selain tak membuang sampah di gunung, kata kang Ipin, para pendaki juga sebaiknya semakin sadar akan keindahan gunung, dengan menghindari melakukan perbuatan vandalisme yang bisa merusak keindahan.

Baca Juga:  Kepala Puskesmas Cikalongkulon Cianjur Terpapar Covid-19

“Gunung adalah menara air. Air perlu kita lestarikan untuk kehidupan manusia. Makanya peringatan Hari Gunung Internasional harus dilakukan dengan aksi nyata, yang dimulai dari diri sendiri dengan tidak merusak keindahan gunung,” pungkasnya.

Penulis : Gigin Ginanjar