IPW Pertanyakan Kapasitas Simpatisan FPI Yang Geruduk Polres Ciamis

JABARNEWS | CIAMIS – Mapolres Ciamis digeruduk sejumlah masa yang diketahui berasal dari Simpatisan Front Pembela Islam (FPI) meminta Rizieq Shihab dibebaskan, pada Minggu (14/12/2020).

Dalam video yang beredar di Twitter, massa memaksa masuk ke Mapolres Ciamis dan meminta mereka untuk ditahan menggantikan Rizieq Shihab.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Wacth (IPW), Neta S Pane mengatakan, datangnya ratusan massa itu hanya mencari sensasi dan terlalu mengada-ngada.

Baca Juga:  Simak Syarat dan Lokasi SIM Keliling Karawang Senin 14 Agustus 2023

“Aksi itu terlalu mengada ada dan mencari sensasi. Mendukung boleh saja tapi meminta kepada polisi untuk ramai ramai menggantikan Rizieq ditahan, itu terlalu lebay,” kata Neta saat dihubungi Okenews, Senin (14/12/2020).

“Polisi bisa menghalau dan menyuruh pulang massa, tanpa harus dengan kekerasan,” tambah Neta.

Terkait kejelasan massa simpatisan FPI itu, Neta mempertanyakan kejelasan mereka yang tiba-tiba datang ke Mapolres Ciamis, bahkan kata Neta tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.

Baca Juga:  Polisi Ringkus Pengedar Pil Koplo

“Mereka datang dalam kapasitas apa? Kalau mereka datang untuk demo menyerahkan diri ramai-ramai tentu harus ada pemberitahuan terlebih dahulu ke polres setempat. Tanpa proses itu mereka bisa dihalau polisi sebagai massa liar,” pungkasnya.

Dalam video yang tersebar di Twitter, massa sempat melakukan orasi di lapangan depan kantor Mapolres Ciamis.

Dalam orasinya mereka meminta masuk kedalam sel untuk menggantikan Rizieq Shihab yang tengah ditahan oleh Polda Metro Jawa karena melanggar protokol kesehatan saat melakukan kegiatan di

Baca Juga:  Kompol Agung Basuni dapat Promosi Jadi Waka Polres Binjai

“Pak polisi, saya sampaikan pesan sekali lagi, kami datang kesini untuk menggantikan habibana, tolong bukakan pintu sel saat ini,” kata seorang Orator.

Kemudian massa memaksa masuk kedalam dan sempat terjadi saling sorong dengan pihak kepolisin hingga akhirnya polisi berhasil membubarkan massa.