Dedi Mulyadi Geram, Ada Kapal Isap Pasir Berukuran Besar di Pantai Matras

JABARNEWS | BANDUNG – Komisi IV DPR RI membuat usulan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) untuk membahas dampak-dampak yang ditimbulkan akibat penambangan pasir timah di Pantai Bangka.

“Dengan melautnya kembali kapal-kapal isap pasir di perairan Bangka, Komisi IV akan membuat Pansus tentang kerusakan lingkungan di Bangka,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, Senin (21/12/2020).

Dedi mengatakan, Pansus yang rencananya dibentuk Januari 2021 mendatang dan melibatkan komisi-komisi lainnya di DPR RI ini akan mencari fakta-fakta terkait beroperasinya kembali kapal isap pasir timah di perairan Bangka yang kerap diprotes nelayan ikan kecil.

Baca Juga:  Yana Tegaskan Kendaraan Umum Wajib Lulus Uji Kir

“Kalau sudah Pansus bisa mengaudit bagaimana dampak lingkungannya, perusahaannya memberikan benefit atau tidak ke negara, ada penyimpangan atau tidak dalam proses hisap pasirnya hingga siapa yang bermain di perizinan,” ungkapnya.

Dalam akun Facebook miliknya, Dedi juga mengomentari video yang menayangkan keberadaan kapal pasir isap berukuran besar di Pantai Matras, Bangka.

Baca Juga:  Begini Cara Mengobati Penyakit Hepatitis Dengan Bahan Alami

Menurut Dedi, pantai Bangka yang kaya akan hasil laut bisa rusak dengan beroperasinya kapal pasir isap timah tersebut.

“Saya tidak habis pikir, mengapa penambangan timah dengan menggunakan kapal isap di tepi pantai yang terindikasi merusak ekosistem laut dan mematikan mata pencaharian nelayan yang menjadi satu-satunya mata pencaharian secara turun-temurun, malah dilegalkan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Generasi Muda Cianjur Harus Jadi Agen Perubahan Lingkungan

“Ketika kita mengatakan bahwa kita berjiwa merah putih, maka dalam pemahama yang saya miliki, manusia yang berjiwa merah putih adalah manusia yang menjaga kelestarian alam dan lingkungan, juga menjaga kelangsungan hidup bangsanya dan menitipkan tanah air secara utuh kepada generasi yang akan datang. Selamatkan Pantai Matras, Bangka,” tutup Dedi.

Sumber: Kompas