Kongres Sunda Masuki Tahap Akhir, Lahirkan Visi Berikut

JABARNEWS | BANDUNG – Kongres Sunda kini memasuki tahap akhir. Selama perjalanan sawala maya kongres Sunda dari awal tahun 2020 sampai saat ini, telah melahirkan visi Sunda Mulia Nusantara Jaya.

Kongres Sunda sendiri akan resmi ditutup pada Minggu (27/12/2020), mendatang di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung.

Ketua SC Kongres Sunda, Andri P. Kantaprawira mengatakan bahwa visi Sunda Mulia Nusantara Jaya memiliki makna bahwa suku Sunda yang dihargai dan dihormati oleh suku bangsa lain. Dia mencontohkan, tokoh dan figur dari suku Sunda yang dihargai dan dihormati sebagai kepala pemerintahan, perdana menteri yaitu Ir H Djuanda.

Baca Juga:  Lawan Covid-19, Polisi Purwakarta Gencar Kampanye Protokol Kesehatan

“Nah, kalau Sunda ingin dihargai oleh suku bangsa lain apa cirinya? Kalau kita berhasil dengan kemampuan komunikasi dan diplomasi,” kata Andri saat ditemui di Bandung, Jumat (25/12/2020).

Meski masih menjadi wacana, ucap dia, visi Kongres Sunda merupakan refleksi dari perwujudan kebangsaan dan disahkannya Kongres Sunda secara organisasi untuk dijalankan di tahun 2021.

“27 Desember nanti Kongres akan mengambil dengan judul refleksi akhir tahun kebangsaan sebenarnya merupakan perwujudan dari bagaimana Kongres Sunda menjadikan visi kongres ini Sunda Mulia Nusantara Jaya dalam sebuah wacana,” ucapnya.

Terkait penutupan yang dilakukan pada 27 Desember, Andri menjelaskan, tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan hari bersejarah yakni diakui dan berakhirnya perang kemerdekaan yang panjang dengan berhasil dilaksanakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) tanggal 27 Desember 1949.

Baca Juga:  Janda Asal Tebing Tinggi Ditangkap Terkait Pengedaran Narkoba

“Acara ini mengambil waktu tanggal 27 Desember karena adalah hari diakuinya bangsa baru, negara Indonesia,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Andri, penutupan ini diharapkan dapat menjadi refleksi dari KMB. Menurutnya, pada saat KMB berlangsung itu dihadiri tokoh-tokoh suku bangsa, maka pada penutupan Kongres Sunda mendatang akan kembali menghadirkan tokoh-tokoh suku bangsa.

“Tokoh-tokoh suku bangsa itu hadir di KMB tidak mungkin tidak hadir untuk menyetujui sebuah negara baru,” ujarnya.

Baca Juga:  Soal Keanggotaan Partai Politik, Bawaslu Purwakarta Ingatkan Hal Ini

“kita mengundang tokoh-tokoh bangsa untuk berbicara berefleksi tentang bagaimana Indonesia dan Nusantara menghadapi kondisi saat ini dan bagaimana kita berkomitmen kedepan,” tambahnya.

Dalam kongres 27 Desember mendatang, Andri mengungkapkan bahwa akan membahas permasalahan yang sedang terjadi seperti pandemi Covid-19, korupsi dan lain-lain.

Tak hanya itu, Andri berharap, kongres terakhir dapat melahirkan pemikiran bagi bangsa Indonesia dan menggali nilai-nilai kekulturan baik budayanya dan pengetahuannya.

“Mudah-mudahan penutup kongres ini memberikan sebuah ilustrasi, pemikiran, komitmen, dan jalan harapan bagi Indonesia ke depan. Komitmen kearifan yaitu membangun jalan harapan menuju jalan terang,” tutupnya.

Penulis: Rian Nugraha