Varian Baru Covid-19 Mencuat, Kota Bekasi Ungkap Kesiapan KBM Tatap Muka

JABARNEWS | BEKASI – Munculnya varian baru Covid-19 harus di antisipasi sejak dini agar penyebarannya bisa di hentikan, menghindari merbaknya varian baru tersebut di Indonesia.

Termasuk di sektor pendidikan dengan rencana kegiatan pembelajaran sekolah tatap muka, harus menjadi perhatian lebih terhadap varian baru Covid-19.

Pemerintah Kota Bekasi tetap memiliki pertimbangan yang dinamis mengantisipasi adanya varian baru Covid-19 yang kini tengah mencuat, dengan tetap terus berjalan sesuai jadwal.

Baca Juga:  Patuhi 3M, Protokol Kesehatan Jadi Benteng Pertahanan Lawan Covid-19

“Artinya perlu menyesuaikan terutama terhadap kecenderungan antisipasi terhadap wabah Varian Baru Covid-19 terkini hingga jelang dimulainya semester pembelajaran,” kata Anggota Tim Role Model Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Kota Bekasi, Haris Budiyono, kepada wartawan, Jumat (25/12/2020).

Sejauh ini, dia menyebut, sudah ada 90 satuan pendidikan atau sekolah yang menyatakan siap menggelar sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang. Angka ini terus bertambah dari 20 sekolah yang sebelumnya sudah mengajukan izin.

Baca Juga:  Perang Sarung di Bekasi Makan Korban: Satu Remaja Tewas, Dua Diamankan Polisi

“Setidaknya 24 satuan pendidikan (sekolah) se-Kota Bekasi (yang mengajukan izin), namun yang sudah menyatakan kesiapan ada 90 satuan pendidikan,” ujar Haris saat dihubungi wartawan, Jumat (25/12).

Dia mengatakan, sejauh ini Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (SPTMT) yang sedianya digelar pada 18 Januari 2021 masih berjalan sesuai dengan rencana. Namun, simulasi tersebut nantinya hanya akan besifat adaptasi saja.

Baca Juga:  Ini Kronologi Seorang Pedagang Ayakan yang Ditemukan Tewas dalam Selokan di Tasikmalaya

“Saya pribadi tidak berharap banyak dulu untuk SPTMT, karena bersifat simulasi, jadi memulai untuk beradaptasi,” terangnya.

Saat ini, angka kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai 14.719 kasus dengan angka kasus baru mencapai 343 kasus baru. Adapun, jumlah kematian hingga hari ini, 25 Desember 2020 bertambah 6 kasus sehingga total ada 237 orang meninggal dunia.