Rapid Test Antigen di Pintu Masuk Jabar, Wagub Uu: Covid-19 Masih Tinggi

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan menggelar pengetesan masif dengan rapid test antigen bagi wisatawan. Tujuannya untuk mencegah lonjakan kasus covid-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum. “Untuk libur Natal dan Tahun Baru, kami akan melakukan operasi di pintu masuk Jawa Barat, dan kami akan menyiapkan rapid test antigen. Kalau ada yang positif, kami akan kembalikan ke daerah asal,” kata Uu.

Pemda Provinsi Jabar akan menyiapkan 65.000 rapid test antigen. Rinciannya, 40.000 rapid test antigen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 25.000 buah dari pengadaan Belanja Tak Terduga (BTT).

Baca Juga:  Seorang Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Purwakarta

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melarang perayaan Tahun Baru 2021 yang dapat menyebabkan kerumunan. Larangan tersebut berlaku untuk perayaan di dalam maupun luar ruangan.

Uu pun melaporkan, tingkat kesembuhan pasien covid-19 di Jabar mengalami peningkatan menjadi 82,46 persen. Sedangkan tingkat kematian terus menurun menjadi 1,47 persen.

“Kasus penyebaran masih tinggi. Namun, setelah pekan lalu ada delapan daerah berstatus Zona Merah atau risiko tinggi, pekan ini menurun menjadi dua daerah,” ucapnya.

Baca Juga:  Simak, Ini 12 Cara Agar Tidak Mudah Emosi

Adapun dua daerah berstatus Zona Merah yakni Kabupaten Karawang dan Kota Depok. Selain itu, lima daerah berstatus Zona Kuning atau risiko rendah, yaitu Kabupaten Pangandaran, Cianjur, Tasikmalaya, Indramayu, dan Subang. Sedangkan, 20 daerah lainnya masuk Zona Oranye atau risiko sedang.

“Ada rasa syukur Alhamdulillah, dari delapan zona resiko tinggi sekarang tinggal dua yaitu Kabupaten Karawang dan Kota Depok,” ucapnya.

Uu menyatakan, kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) amat penting dalam mencegah penularan covid-19. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Jabar untuk konsisten menerapkan prokes sambil menunggu vaksin covid-19.

Baca Juga:  Ratusan Suporter Cirebon Gelar Doa Bersama dan Nyalakan Lilin untuk Arema

Presiden juga menginstruksikan untuk kabupaten/kota serta provinsi untuk anggaran belanja vaksin. Tapi pemprov masih menunggu instruksi secara tertulis agar dapat mengambil kebijakan dengan dasar yang bisa dipertanggungjawabkan.

Selain itu, kata Uu, pihaknya intens memperkuat ruang isolasi rumah sakit rujukan covid-19 dan pusat isolasi non rumah sakit. Saat ini, sejumlah gedung pun disiapkan dan dilengkapi fasilitasnya untuk menjadi pusat isolasi.

“Alhamdulillah ada progres peralatan alat kesehatan, tempat tidur, sudah ada yang siap digunakan dalam waktu dekat,” ujarnya. (Rilis)