Siap Diproduksi Massal, Pesawat Karya Anak Bangsa Ini Dapat Legalitas

JABARNEWS | BANDUNG – Setelah menjalanani beberapa rangkaian yang panjang, pesawat karya anak bangsa N219, akhirnya mendapatkan legalitas dari otoritas penerbangan dan siap produksi massal.

Pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lapan akhirnya mendapatkan legalitas Type Certificate dari otoritas penerbangan. Pesawat ini rencananya akan mulia bisa diproduksi massal tahun 2021.

Type Certificate pesawat N219 diserahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono kepada Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro, di Jakarta, Senin (28/12/2020).

Baca Juga:  Pemkab Karawang Potong Gaji PNS Secara Otomatis Melalui Bank

Dimana, type Certificate diberikan oleh otoritas kelaikudaraan sipil di wilayah Indonesia yaitu Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan RI.

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/DBZWdTbF4eQ” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

Proses sertifikasi merupakan proses terpenting untuk menjamin keamanan dan keselamatan, mengingat pesawat tersebut kedepannya akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum.

Baca Juga:  Disdagin Pastikan Stok Kedelai di Kota Bandung Aman

Sebagaimana hasil pengujian DKPPU, pesawat N219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).

Menurut Direktur Teknologi & Pengembangan PTDI Gita Amperiawan, prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219 Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycle dan Flight Hours sebanyak 275 jam, sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan Flight Hours sebanyak 176 jam.

Baca Juga:  Polres Purwakarta Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak PPKM Darurat

“Sehingga secara total pesawat N219 telah menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses sertifikasi ini,” kata Gita Amperiawan, dalam keterangan resminya.

Pesawat N219 mulia dikembangkan pada tahun 2014 untuk tahap desain dan aplikasi Type Certificate. Dilanjutkan dengan pembuatan prototype pesawat pertama pada tahun 2016 dan prototype pesawat kedua pada tahun 2017.