Anggaran Penanganan Covid-19 di Cimahi Hanya Terserap 39,5 Persen

JABARNEWS | CIMAHI – Jelang tutup tahun, penyerapan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Cimahi ialah sekitar Rp 77 miliar, atau hanya 39,5 persen dari total anggaran Rp 195 miliar.

Anggaran penanganan Covid-19 itu merupakan hasil refocusing dan realokasi anggaran di APBD Kota Cimahi tahun 2020, yang dimasukkan ke dalam Biaya Tak Terduga (BTT).

“Dari total Rp 195 miliar, kami sudah habis sekitar Rp 77 miliar atau 39,5 persen” terang Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga:  Longsor Terjang Jembatan Darurat Di Tasikmalaya, Dua RT Terisolir

Dia membeberkan, anggaran yang sudah terserap itu digunakan untuk berbagai kebutuhan penanganan Covid-19, mulai dari bidang kesehatan hingga bantuan sosial.

Adapun untuk anggaran Covid-19 yang masih tersisa, yakni sebesar Rp 118 miliar, selanjutnya akan menjadi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2020.

“Sisa anggarannya yang disediakan (dalam BTT) masuk Silpa tahun 2020,” kata Ngatiyana.

Baca Juga:  Ampuh Cianjur Menyayangkan Sekmat Kadupandak Soal Kisruh Pilkades

Dia menyatakan, penggunaan anggaran Covid-19 pada tahun depan masih menunggu arahan pemerintah pusat. Sebab, kebijakan refocusing anggaran dan penggunaannya sejak awal berdasarkan petunjuk dari pemerintah pusat.

“Kalau ada petunjuk untuk refocusing anggaran, (BTT tersisa) itu bisa kami gunakan untuk penanganan Covid-19. Kami ikuti arahan pemerintah pusat,” bebernya.

Plt Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi Achmad Nuryana menambahkan, minimnya serapan anggaran BTT itu lantaran Pemkot Cimahi mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) tambahan dari pemerintah pusat sebesar Rp 27 miliar.

Baca Juga:  DPRD: Prosedur KBM Tatap Muka Masih Panjang, Jabar Tak Ada Zona Hijau

Dengan demikian, untuk penanganan Covid-19 dari mulai Jaring Pengaman Sosial (JPS), bidang kesehatan, hingga kegiatan pemilihan ekonomi, sebagian besar menggunakan DID tambahan tersebut sejak September 2020.

“DID tambahan itu untuk pemulihan ekonomi, jaringan pengaman sosial dan penanganan Covid-19 bidang kesehatan,” beber Achmad.

Penulis: Yoyo W