Refleksi Akhir Tahun Korwil III, Jabar Masih Provinsi Yang Intoleran

JABARNEWS | BANDUNG – Pada 30 Desember 2020, Webinar Jaringan Survey Pemuda dan Pelajar (JSPP) dengan tema “Refleksi Akhir Tahun, Kehidupan Berbangsa saat Pandemi di Jawabarat” yang di hadiri oleh Lip Hidajat selaku Kepala Kesbangpol Provinsi Jawa Barat.

Dalam webinar tersebut turut hadir Kelompok Cipayung Plus ditingkatan Jawa Barat seperti HMI, GMKI, PMII, HIKMABUDI, KMHDI, dan PII sebagai narasumber.

Kordinator Wilayah III PP GMKI 2018-2020, David R Marpaung menyampaikan bahwa tahun 2020 merupakan tahun krisis yang tidak hanya berdampak pada ekonomi, kesehatan namun juga krisis dalam harmonisasi kehidupan beragama di Jawa Barat.

Baca Juga:  Hasil Tes Usap, Sebanyak 14 Santriwati di Cianjur Positif Covid-19

Dalam kesempatan tersebut David menyampaikan bahwa Jawa Barat masih provinsi yang sangat intoleran di Indonesia. Mengingat disituasi pandemi Covid-19 masih ditemukan adanya praktik-praktik diskriminasi dan intoleransi oleh kelompok-kelompok yang belum tuntas dengan pemahaman kebangsaan.

David menuturkan selama masa pandemi Covid-19, GMKI mencatat ada 2 virus intoleransi yang terjadi di Jawa Barat yaitu persekusi terhadap keluarga Bapak Sihombing yang sedang melaksanakan ibadah di rumah pribadi di Cikarang pada bulan april lalu, serta adanya gangguan dari beberapa kelompok intoleran terhadap kegiatan ibadah yang dilakukan di HKBP KSB Bekasi dibulan september 2020.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Bahas Masalah Kesehatan dengan Dubes Denmark, 46 Puskesmas Dipilih Jadi Pelayanan Penyakit Diabetes

Fenomena tersebut menambah daftar catatan dan preseden buruk kepada Jawa Barat sebagai provinsi yang tidak ramah terhadap harmonisasi dan kerukunam kehidupan beragama, tegas David.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Kukuhkan Paskibraka Jabar 2022

“GMKI menaruh harapan besar kepada Gus Yaqut yang baru ditunjuk menjadi Menteri Agama dalam kabinet Jokowi-Maaruf, untuk dapat menyelesaikan persoalan intoleransi dan radikalisme yang menggangu kehidupan berabangsa dan bernegara terkhusus di Provinsi Jawabarat.” ungkap David.

Diakhir David mengutip apa yang disampaikan oleh Menteri Agama dalam pesan natal tahun 2020, bahwa kata dia, Agama harus menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan kedamaian bukan menjadi norma konflik bagi agama yang berbeda.