Gegara Wajib Bawa Hasil Rapid Test Antigen, Kunjungan Wisata di KBB Menurun

JABARNEWS | BANDUNG – Keputusan pemerintah mewajibkan para pendatang yang berlibur ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat, selama libur Natal dan Tahun Baru untuk membawa hasil rapid test antigen berdampak luar biasa terhadap kunjungan wisata.

Kunjungan wisatawan pada libur Natal di kawasan Lembang merosot tajam tinggal 10 persen -15 persen dari kapasitas 50 persen yang dibolehkan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat, Sri Dustirawati rapid test antigen diwajibkan sebagai antisipasi membludaknya wisatawan.

Baca Juga:  Banyak Lokasi Usaha Tak Berizin, SEMMI Keluhkan Kinerja DPMPTSP Cianjur

“Rapid antigen juga sebagai antisipasi agar tidak terlalu membeludak wisatawan masuk Bandung Barat,” kata Sri di objek wisata Farmhouse Lembang, Kamis (31/12/2020).

Dengan menunjukkan hasil rapid antigen menjadi bukti pengunjung bisa masuk ke kawasan wisata.

Akan tetapi, meski sudah disediakan rapid antigen gratis, bahkan diminta membawa surat rapid antigen, pengunjung tetap diizinkan masuk asalkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga:  Hampir Seluruh DPC Gerindra se-Jabar Inginkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto

“Kalau dianggap aman, pengunjung boleh masuk. Kami dengan pengusaha sudah menerapkan prokes superketat. Kalau ada pengunjung yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat, akan dibawa ke posko kesehatan untuk ditindaklanjuti,” bebernya.

Disparbud bersama Dinas Kesehatan menyediakan fasilitas rapid di objek wisata. Selain Farmhouse, pemeriksaan secara gratis ini juga dilakukan di dua lokasi lain, yaitu Alun-alun Lembang dan Padalarang.

Public Relation Farmhouse, Intania Setiati mengatakan, setiap pengunjung tidak wajib menjalani rapid antigen meski sudah disediakan gratis.

Baca Juga:  Persib Lepas Ezechiel ke Bhayangkara FC, Ini Alasannya

“Tidak ada paksaan, hanya bagi yang bersedia dites,” ungkapnya.

Diakuinya, aturan wajib rapid antigen menurunkan kunjungan wisata. Menurut Intan, menjelang Tahun Baru, kunjungan pun belum terlihat ada peningkatan.

“Sangat menurun drastis. Libur Natal kemarin hanya 10%. Untuk libur sekarang belum bisa diprediksi, tapi kemungkinan tidak akan jauh dari itu,” pungkasnya.

Sumber: Media Indonesia