JABARNEWS | BANDUNG - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengatakan, melambungnya harga kedelai yang membuat pengusaha tempe dan tahu kelimpungan itu karena dua faktor.
Pertama adalah swasembada pangan di dalam negeri sampai sekarang belum tercapai. Lalu kedua impor mengalami berbagai problem karena keadaan situasi dunia saat ini, yakni pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
"Impor terutama bahan pangan, hari ini negara impor tak kirim. Mereka cenderung membuat pertahanan pangan dalam negeri sebagai antisipas kemungkinan Covid-19 belum berakhir," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/1/2021).
Namun Dedi mengatakan, pihaknya tidak akan membicarakan lebih jauh soal kondisi negara eksportir. Ia menyoroti rencana kerja Kementerian Pertanian terkait penanaman kedelai yang menyebabkan masalah swasembada pangan dinilainya belum tercapai.
Hal itu dianggapnya menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan kedelai hingga harganya di dalam negeri kian mahal.
Halaman selanjutnya 1 2 3 4 5 6
Pertama adalah swasembada pangan di dalam negeri sampai sekarang belum tercapai. Lalu kedua impor mengalami berbagai problem karena keadaan situasi dunia saat ini, yakni pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Baca Juga:
Said Aqil Siroj Ketum PBNU Tolak Investasi Miras Bebas Di Indonesia
Besok, Pelayan Publik di Kota Tasikmalaya Bakal Disuntik Vaksin Covid-19
"Impor terutama bahan pangan, hari ini negara impor tak kirim. Mereka cenderung membuat pertahanan pangan dalam negeri sebagai antisipas kemungkinan Covid-19 belum berakhir," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (5/1/2021).
Namun Dedi mengatakan, pihaknya tidak akan membicarakan lebih jauh soal kondisi negara eksportir. Ia menyoroti rencana kerja Kementerian Pertanian terkait penanaman kedelai yang menyebabkan masalah swasembada pangan dinilainya belum tercapai.
Hal itu dianggapnya menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan kedelai hingga harganya di dalam negeri kian mahal.
Halaman selanjutnya 1 2 3 4 5 6