Sepanjang 2020, Bencana Kebakaran Masih Mendominasi di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sepanjang 2020, bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta cenderung menurun trennya. Justru di 2020 ini Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Purwakarta lebih terfokus pada bencana non-alam, adalah Covid-19.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Purwakarta, Wahyu Wibisono mengatakan bahwa ada dua fungsi penanggulangan bencana yang menjadi fokus mereka, yakni kebakaran dan bencana di luar kebakaran

“Mungkin sama dengan daerah lain di 2020 ini, yaitu dinas kami menjadi sekretariat Covid-19. Wabah corona di Purwakarta pertama kali muncul pada 14 Maret 2020 dan sampai saat ini belum mereda,” ungkap pria yang akrab disapa Wibi itu, pada Selasa (5/1/2021).

Baca Juga:  Yana Mulyana Sebut Pengelolaan Zakat Secara Baik Bisa Dongkrak Perekonomian

Sepanjang 2020, Wibi mengungkapkan, hingga ke penghujung tahun kemarin masih didominasi dengan bencana kebakaran.

Hal ini memang menjadi perhatian lantaran, tambah dia, Purwakarta memiliki sebanyak tiga kawasan industri dan tujuh zona industri.

“Paling banyak tetap kebakaran ada di wilayah Kecamatan Purwakarta, karena jumlah penduduknya lebih padat dibanding kecamatan lainnya. Penyebab dari kebakaran masih terbanyak karena kelalaian manusia atau human error. Jadi, jelas ini tantangan kami dalam mitigasi bencana,” paparnya

Berdasarkan data dari Diskar PB Purwakarta, Wibi merinci, tercatat tak ada korban jiwa dalam kasus kebakaran di sepanjang 2020, dua orang mengalami luka berat, serta dua orang yang mengalami luka ringan, dengan total taksiran kerugian dari kasus kebakaran yang mencapai 55 persen sekitar Rp 3 miliar.

Baca Juga:  YouTube Down Tak Bisa Diakses, Ini Penjelasannya

“Setelah kebakaran, kasus terbanyak kedua adalah bencana tanah longsor dengan persentase sebesar 33 persen di sepanjang 2020,” ungkapnya.

Menurut Wibi, Purwakarta memang memiliki kontur wilayah dataran tinggi, seperti di Kecamatan Pondoksalam, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Kiarapedes, dan Kecamatan Bojong.

Selanjutnya, ada pula yang memang konturnya datar, seperti Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Cibatu, Kecamatan Campaka, Kecamatan Bungursari, dan Kecamatan Babakancikao

“Wilayah lainnya terjadi angin puting beliung sebesar 12 persen. Alhamdulillah Purwakarta sampai sekarang tak ada banjir dan kekeringan. Kalau terjadi banjir itu hanya sesaat ketika hujan deras di daerah tertentu serta karena drainase yang tak lancar,” imbuhnya.

Baca Juga:  Membuka Akses Lebih Cepat, Jembatan Gantung Mulai Dibangun

Sementara kasus kekeringan bisa diatasi, lantaran, kata Wibi, pihaknya membantu menyuplai 45 ribu air dan semuanya anggaran dari APBD dengan membeli airnya dari PDAM.

“Peristiwa sepanjang 2020 menjadi pembelajaran kepada masyarakat Indonesia. Upaya pencegahan dan kesiapsiagaan sangat dibutuhkan dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Semoga Purwakarta tetap aman dan dijauhkan dari segala bencana,” harap Wibi.

Penulis: Gigin Ginanjar