Para Mantan Narapidana Tuntut Keadilan, Pemkot Bandung Siap Berikan Fasilitas

JABARNEWS | BANDUNG – Para mantan narapidana di Kota Bandung menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) untuk bersikap adil dalam memberikan ruang untuk mengembangkan potensi sebagai salah satu cara memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Ketua Yayasan Insan Anugerah Residivist, Asep Djuhaeri mengatakan, dalam memperbaiki stigma masyarakat, yayasan memiliki kegiatan seperti konseling, pengajian rutin, rehabilitasi napza, pelatihan bimbingan motivasi dan rujukan pendidikan non formal.

“Saya harap pemerintah memiliki program untuk membantu perkembangan kemampuan bagi mantan narapidana untuk hal yang bermanfaat,” kata Asep dalam keterangan yang diterima, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga:  Sepi Pembeli, Sebagian Pedagang Hengkang dari Pasar Rakyat Serdang Bedagai

Menurutnya, di tahun 2019 terdapat 100 orang mengikuti pelatihan kewirausahaan. Sebanyak 20 orang mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan, 20 orang menjadi pengemudi online dan 30 orang menjadi petugas keamanan.

Sedangkan, lanjut dia, tahun lalu terdapat 145 narapidana Asimilasi mendapatkan bantuan uang tunai dan sembako. Sebanyak 8 orang ujian pake A, 27 orang (ujian paket B) dan 29 orang (ujian paket C).

Adapun 13 ABG mendapatkan bantuan Covid-19, perlengkapan kemandirian dan keterampilan. Sebanyak 8 orang bekerja menjadi petugas keamanan dan 22 orang (driver ojek online roda 2) serta 50 orang (driver online roda 4).

Baca Juga:  Harga Minyak Goreng Melambung, Disdagin Kota Bandung Kebingungan

“Kita siap menjadi bandar sampah masyarakat yang bisa disatukan untuk bermanfaat bagi masyarakat. Kita buktikan agar stigma negatif itu hilang di masyarakat,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengungkapkan akan memberikan ruang bagi para narapidana untuk mengembangkan potensinya.

“Sudah saatnya buka lembaran baru. Karena semua warga Kota Bandung adalah warga mang oded. Saya dapat amanah, hadirkan rasa keadilan kepada semua warga Bandung,” ungkap Oded.

Oded menjelaskan, Pemkot Bandung memanfaatkan APBD untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal tersebut, bertujuannya tentu untuk menghadirkan kesejahteraan.

Baca Juga:  Waduh! RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Terendam Banjir, Begini Kondisi Pasien

“Saya hadirkan kesejahteraan dengan APBD. Anggaran daerah untuk masyarakat. Ini ada tanggung jawab moral untuk menyalurkan dengan cara yang baik dan benar,” jelasnya.

Oded menyebut, dengan kemampuan anggaran yang ada, Pemkot Bandung merancangnya untuk sejumlah kebutuhan.

“Kalau lembaga, yayasan atau komunitas itu mengajukan programnya untuk kolaborasi dengan Pemkot Bandung di tengah jalan, ini agak susah. Tapi insyaallah saya akan coba carikan solusi,” tutupnya.

Penulis: Rian Nugraha