Berikut Tugas CNSA, Dugaan Temuan Puing Logam Milik China

JABARNEWS | BANDUNG – China National Space Administration (CNSA) adalah badan yang dibuat pada tahun 1993 ketika Kementerian Industri Dirgantara dipecah menjadi CNSA dan China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC).

Yang pertama bertanggung jawab atas kebijakan, sedangkan yang kedua bertanggung jawab atas eksekusi. Pengaturan ini terbukti tidak memuaskan, karena kedua agensi ini sebenarnya adalah satu agensi besar, berbagi personel dan manajemen.

Sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran pada tahun 1998, CASC dipecah menjadi beberapa perusahaan milik negara yang lebih kecil. Tujuannya tampaknya untuk menciptakan sistem yang mirip dengan karakteristik pengadaan pertahanan Barat di mana entitas yang merupakan lembaga pemerintah, menetapkan kebijakan operasional, kemudian akan mengontrakkan persyaratan operasional mereka kepada entitas yang dimiliki pemerintah, tetapi tidak dikelola oleh pemerintah.

Baca Juga:  Raih Google Play Best Game of 2023, Kualitas Gim Indonesia Makin Kompetitif

CNSA didirikan sebagai lembaga pemerintah China untuk mengembangkan dan memenuhi kewajiban internasional Tiongkok, dengan persetujuan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC) ke-8. NPC Kesembilan menugaskan CNSA sebagai struktur internal Komisi Sains, Teknologi, dan Industri untuk Pertahanan Nasional (COSTIND).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Virgo, Libra dan Scorpio: Jangan Terpancing Dengan Kondisi Lingkungan Saat Ini

Lembaga ini, tanggung jawab utamanya yaitu menandatangani perjanjian pemerintah di wilayah luar angkasa atas nama organisasi, pertukaran ilmiah dan teknis antar-pemerintah serta bertanggung jawab atas penegakan kebijakan antariksa nasional dan pengelolaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri antariksa nasional.Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) juga mengambil alih otoritas atas upaya pengembangan antariksa yang sebelumnya dipegang oleh Kementerian Perindustrian Dirgantara. Ini adalah agen bawahan dari Administrasi Negara untuk Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Negara (SASTIND), sendiri merupakan lembaga bawahan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT).

Baca Juga:  Bupati Bogor Kunjungi Korsel Jemput Dana Hibah Rp. 132 Miliar

Hingga kini, China telah menandatangani perjanjian kerja sama antariksa pemerintah dengan Brasil, Chili , Prancis, Jerman, India, Italia, Pakistan, Rusia, Ukraina, Inggris, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Prestasi signifikan telah dicetak dalam pertukaran dan kerjasama bilateral dan multilateral dan teknologi.

Saat ini dilansir dalam news.detik.com puing logam dan beberapa perangkat elektronik telah ditemukan di Kalimantan Tengah yang diduga merupakan bagian dari roket yang dipakai untuk peluncuran satelit milik China.

Penulis: Muhammad Amaludin