Pagi Ini, Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Tercatat Ada 9 Kali

JABARNEWS | YOGYAKARTA – Pagi ini, Kamis (7/01/2020), tercatat Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini sudah mengeluarkan 9 kali lava pijar. Masyarakat diminta untuk terus waspada.

Kepala Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, guguran lava pijar kali ini terjadi antara pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 06.00 WIB. Guguran lava teramati di CCTV dilaporkan menuju ke arah barat atau ke Kali Krasak.

“Memang selama enam jam terjadi 9 kali lava pijar namun jarak luncur masih pendek yaitu 500 meter,” terangnya dilansir dari okezone, Kamis (7/1/2021).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Harian Taurus, Hari Ini Bisa Menjadi Hari yang Sulit Bagi Anda Secara Emosional.

Dijelaskannya, dengan semakin seringnya erupsi ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan analisa. Saat ini analisis yang dilakukan berkaitan dengan volume material magma yang dikeluarkan Merapi.

<iframe width=”560″ height=”315″ src=”https://www.youtube.com/embed/fW4y0bnvAbQ” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen></iframe>

“Kami belum bisa menjelaskan volume magma. Namun demikian kami sudah merekomendasikan jarak 5 Km dari puncak harus bebas aktivitas manusia,” katanya.

Baca Juga:  Selain Kaktus, Ini Tanaman Hias yang Bisa Tahan Sinar Matahari

Hanik menambahkan meskipun intensitas Guguran lava pijar meningkat, namun pihaknya belum merubah status Merapi. Berdasarkan berbagai analisa Merapi masih status siaga atau level III.

“Intensitas lava pijar meningkat dan memang harus disksoi dns diwaspadai, Kawasan KRB tiga juga harus dikososngkan, ini merupakan upaya mitigasi bencana,” beber dia.

Dilihat dari visual, Gunung api dengan ketinggian 2968 mdpl dalam enam jam di lagi tadi bisa terlihat jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah dan guguran lava pijar teramati 9 kali jarak luncur maksimum 500 meter arah kali Krasak.

Baca Juga:  Warga Bandung Wajib Tau, Ini Dia 8 Rangkaian HJKB 212

Secara kegempaan, terjadi 21 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-34 mm dan durasi 16-76 detik, kemudian terjadi 26 kali gempa hembusan, 70 kali gempa fase banyak, 13 kali gempa vulkanik dangkal, dan dua kali gempa tektonik jauh.