RSUD Cililin Nyatakan Pasien Meninggal Positif Covid-19, Keluarga pun Emosi

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Terjadi lagi, ada pihak keluarga pesien yang tidak terima dengan keputusan rumah sakit yang menyatakan anggota keluarganya meninggal dengan status positif Covid-19.

Hal itu terjadi di Rumah Sakit Umum Deerah (RSUD) Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pihak keluarga pun menyatroni RSUD) Cililin.

Direktur Utama RSUD Cililin dr Achmad Okto Rudy mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis, (7/1/2021) kemarin. Protes keluarga pasien, menurut dia, lantaran ketidaktahuan terkait protokol kesehatan di rumah sakit.

“Kejadiannya kemarin sore. Keluarga pasien datang ke sini mereka protes rumah sakit karena anggota keluarga mereka disebut positif Covid-19,” kata Okto, Jumat (8/1/2021).

Baca Juga:  Dalam Sebulan Polresta Depok Tangkap 25 Tersangka dari 17 Kasus Kejahatan

Okto menjelaskan, pasien yang meninggal ialah seorang perempuan berusia 48 tahun. Perempuan itu dirujuk ke RSUD Cililin dari puskesmas.

Saat dirawat di RSUD Cililin, pasien tersebut sudah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen. Setelah diperiksa pun terlihat dari photo thorax ada flek dan kabut pada bagian paru-parunya.

“Sejak datang dengan riwayat komorbidnya, ada indikasi dia positif Covid-19, apalagi mengeluh sesak nafas. Namun, semuanya sudah clear sekarang,” jelas Okto.

Baca Juga:  Cara Mengusir Kaki Seribu Di Rumah, Simak Tipsnya!

RSUD Cililin pun melakukan penanganan lanjutan sesuai prosedur penanganan Covid-19 hingga pasien tersebut akhirnya meninggal dunia. Petugas kemudian melakukan pemulasaraan sesuai protokol Covid-19.

“Meninggalnya dengan status probable, tapi penanganannya sesuai protokol Covid-19, karena dari hasil rapid antigen pasien itu positif,” tuturnya.

Okto menambahkan, keluarga pasien juga sudah membuat surat perjanjian persetujuan penanganan dengan protokol Covid-19, jika kondisi pasien memburuk dan meninggal dunia. “Namun, pas pasien meninggal, keluarga malah menolak,” ujarnya.

Baca Juga:  Motornya Adu Bagong Dengan Truk, 2 Pelajar Purwakarta Tewas

Persoalan itu pun bergulir hingga harus melibatkan aparat desa, koramil, dan kepolisian. Setelah diberi pemahaman terkait protokol penanganan pasien di tengah pandemi, baru emosi keluarga bisa reda.

“Setelah kami beri pemahaman ya akhirnya mereka mengerti. Keluarga yang mau memandikan dan menguburkan, kami izinkan, tapi kami lengkapi dengan APD dan didampingi petugas rumah sakit,” tandasnya.

Sebelumnya, pihak keluarga pasien yang protes anggota keluarganya dinyatakan meninggal dunia dengan status positif Covid-19 pun banyak terjadi di berbagai daerah.

Penulis: Yoyo W