JABARNEWS | CIREBON – Masa pandemi yang tak kunjung usai ini, terus menimbulkan kasus yang beragam, seperti halnya bagi ibu hamil di masa pandemi Covid-19.
Tidak sedikit ibu hamil, baik yang baru dan akan melahirkan di Kabupaten Cirebon, terpapar Covid-19. Hal itu terjadi, karena tidak sedikit ibu hamil memiliki aktivitas, ataupun suaminya memiliki aktivitas diluar Kota Cirebon, sehingga ibu hamil reaktif Covid-19.
“Banyak kejadian, disaat istrinya mau melahirkan, suaminya datang, sehingga tiba-tiba istrinya reaktif. Nah artinya kita perlu adanya ruang isolasi khusus ibu hamil,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni. Sabtu (09/01/2021)
Namun, lanjut Eni, Saat ini Pemkab Cirebon mengalami kendala, yakni kekurangan ruang isolasi khusus untuk ibu hamil yang terpapar Covid -19. Sehingga penanganan layanan maternal pun tidak optimal.
“Sekarang ini, ruang isolasi maternal di Kabupaten Cirebon masih sangat kurangan. Sedangkan Ibu hami di Cirebon yang terpapar semakin banyak,” katanya
Untuk mengantisipasi kebutuhan ruang isolasi maternal ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh manajemen Rumah Sakit yang ada di wilayah Kabupaten untuk menambah ruang isolasi khusus ibu hamil.
“Saya sudah menyampaikan kepada rumah sakit, untuk menambah ruang isolasi khusus ibu hamil. Minimal setiap Rs menyediakan lima ruang isolasi maternal “katanya.
Saat ini lanjut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, yang tersedia ruang isolasi maternal hanya di RS Waled. Namun, ia meminta kepada seluruh Rumah Sakit untuk menyediakan ruang khsus ibu hamil.
“Yang banyak ruang isolasi maternal hanya RS Waled, yang lainya masih sedikit. Kemarin saya suda sampaikan Rumah Sakit lain harus menyediakan ruang isolasi maternal,” katanya.
Mengingat melonjaknya pasien Covid 19, pihaknya akan memanfaatkan Hotel The Radiant Cirebon untuk dijadikan tempat Isolasi mandiri dengan kapasitas 41 tempat tidur.
“Alhamdulillah pihak Hotel The Radiant bersedia di sewa untuk tempat Isolasi mandiri. Semoga saja segera bisa ditempati bagi pasien Covid-19,” katanya. (Arn)
