Terjadi Bencana Longsor di Sumedang dan Cianjur, Begini Kata Walhi Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Dua daerah di Provinsi Jawa Barat dilanda bencana banjir longsor yaitu Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Cianjur pada Sabtu (9/1/2021).

Di Cianjur terjadi banjir dan longsor yang mengakibatkan rumah warga roboh dan terseret air banjir bahkan sampai menutup akses jalan Nasional di Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul.

Sedangkan di Sumedang, tepatnya di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung telah terjadi hujan deras yang menyebabkan longsoran tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter tersebut menimbun 14 unit rumah, serta menyebabkan puluhan warga meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

Baca Juga:  Ramadan, Objek Wisata Pangandaran Sepi Pengunjung

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jabar sekaligus Ketua BP FK3I Jabar, Dedi kurniawan menyebut bahwa kejadian longsor merupakan tanggung jawab pemerintah.

“Longsoran tersebut jelas kelalaian pemerintah yang sampai menimbulkan korban. Tidak bisa kita menyalahkan masyarakat yang berada di kawasan yang memang rawan bencana. Karena memang pemerintah yang bertanggung jawab,” kata Dedi saat dihubungi jabarnews.com, Minggu (10/1/2021).

Dia menjelaskan, seharusnya pemerintah paham dan sadar untuk melakukan proses mitigasi dan menginformasikan kepada masyarakat bahwa lokasi yang menjadi tempat tinggalnya berada di kawasan zona rawan bencana.

Baca Juga:  Saran Jusuf Kalla Untuk AHY: Terus Jalin Komunikasi dengan Tokoh Nasional

“Mereka harus direlokasi. Kemudian pemerintah harus melihat hak hidup dan ditempatkan ditempat yang layak sesuai dengan aktivitas mereka,” jelasnya.

“Kalau memang masyarakat berada di zona rawan bencana pemerintah harus memberikan fasilitas lain. Dan mengusahan kawasan zona bencana tersebut tidak ditinggali,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan bahwa intensitas hujan tidak dapat disalahkan dan menjadi alasan terjadinya longsor. Tetapi, lanjut dia, berdasarkan indikasi dirinya, terjadi karena ada pengrusakan lahan akibat dari pembangunan infrastruktur yang berdampak pada tidak stabilnya tanah dalam menyerap air.

Baca Juga:  Jangan Anggap Sepele! Ternyata Hal Kecil Seperti Ini Bisa Bikin Kamu Bahagia

“Kita tidak bisa menyalahkan itu akibat dari hujan. Efek hujan itu normal-normal saja. Di Sumedang salah satu faktornya dampak signifikan dari pembangunan. Ini kemungkinan dari pembangunan infrastruktur nasional, seperti pembuatan jalan Cisumdawu,” ungkapnya.

“Tetapi kalau mengingat debit air, air itu tidak mengenal dekat atau jauh. Dari atas dia (banjir) akan turun kemanapun sampai. Jadi diindikasikan itu dari pembangunan,” tutupnya.

Tak lupa, Dedi mengucapkan bela sungkawa kepada para pahlawan sosial dan kebencanaan yang meninggal pada saat evakuasi bencana longsor di Sumedang.

Penulis: Rian Nugraha