Kasus Aktif Covid-19 Meningkat 122 Persen, Doni Monardo Minta Pengawasan Diperketat

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Doni Monardo mengatakan, saat ini terjadi lonjakan kasus aktif Covid-19 selama dua bulan terakhir, sejak pekan kedua November tahun lalu.

Menurutnya, kasus aktif Covid-19 yakni jumlah kasus Covid-19 dikurangi jumlah angka kesembuhan dan angka kematian.

“Sampai dengan hari ini kasus aktif mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam dua setengah bulan terakhir,” kata Doni seusai menyambut kedatangan 15 juta bahan baku vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga:  DPM-Desa Jabar Akui Tak Terima Surat Izin Bimtek Kades Sergai

Dia menjelaskan, pada awal minggu kedua November kasus aktif di Indonesia yakni 12,12 persen dengan angka 54 ribu kasus. Jumlah tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat pada 11 Januari 2021, kemarin.

“Tetapi pada hari ini atau hari kemarin tercatat kasus aktif kita sudah mencapai sekitar 123.000 orang, artinya telah terjadi peningkatan lebih dari dua kali lipat tepatnya sekitar 122 persen,” jelasnya.

Doni mengungkapkan, pemerintah terus berupaya agar melonjaknya kasus aktif tidak membuat pasien Covid-19 terutama yang memiliki gejala berat abai tertangani. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan menambah kapasitas RS untuk penanganan Covid-19.

Baca Juga:  1.461 Guru Terima Sertifikat, Gus Ahad: Mereka akan Dapat Tambahan Gaji 1.5 Juta

“Termasuk ketersediaan BOR (bed occupancy ratio) untuk ICU dan juga untuk ruang isolasi,” ungkapnya.

Terkait kedatangan 15 juta bahan baku vaksin Covid-19, Doni menyatakan bahwa kedatangan vaksin tahap 3 ini harus disyukuri karena pemerintah telah menambah jumlah dosis yang diberikan ke masyarakat.

“Namun, Bapak Presiden ingatkan para menteri, khususnya ketua satgas penanganan Covid-19 jangan sampai adanya vaksin membuat kita kendor,” paparnya.

Baca Juga:  Menag Yaqut Pastikan Bandara Kertajati Bisa Dipakai Calon Haji Asal Jateng pada Tahun Depan

Doni menyebut, keberadaan vaksin harus diimbangi kepatuhan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Inilah yang harus dipahami kita semua bangsa Indonesia bahwa vaksin harus paralel dengan kedisiplinan dan kepatuhan. Untuk melakukan langkah pencegahan yang ditetapkan pemerintah, kita harap penanganan Covid-19 semakin lebih baik dengan gotong royong jadi kekuatan bangsa kita,” tutupnya.