Di Balik Sejarah Klub Everton Ada Tragedi Heysel

JABARNEWS | BANDUNG – Everton Football Club adalah sebuah klub sepak bola profesional yang bermarkas di Kota Liverpool, Inggris, dan merupakan klub rival dari klub sekota Liverpool. Didirikan pada tahun 1878 dan menjadi salah satu pendiri dari Liga Sepak Bola atau dalam bahasa Inggris Football League, pada tahun 1888 serta Liga Primer pada tahun 1992.

Saat ini Everton berkompetisi di Liga Utama Inggris, divisi teratas Liga Inggris. Mereka telah berkompetisi di divisi teratas dengan rekor 108 musim, menjadi klub yang paling lama bermain di divisi teratas kompetisi sepak bola Inggris.

Pada saat didirikan klub ini bernama St. Domingo F.C. dengan tujuan agar jemaah disekitar Gereja St. Domingo dapat mengikuti olahraga di luar musim panas saat mereka jeda bermain kriket. Diawal pembentukan Everton, tim ini bermain lapangan Stanley Park tanpa ada ruang ganti dan harus membawa tiang gawang sendiri ke lapangan.

Baca Juga:  Pengaturan Skor Liga Indonesia, Sekjen PSSI Diperiksa Satgas Antimafia Bola Selama 13 Jam

Klub berubah nama menjadi Everton setahun kemudian, agar bisa menampung orang dari luar yang ingin berpartisipasi. Seragam “Royal Blue” baru dikampanyekan penggunaannya pada musim 1901/1902.

Gelar liga pertama mereka raih pada musim 1890-91. Bergabungnya Dixie Dean pada tahun 1925 mempengaruhi kesuksesan “The Toffees” menjuarai kompetisi musim 1927-28. Dan setelah lima gelar liga dan dua trofi Piala FA kemudian, prestasi Everton seperti berhenti dan baru bangkit lagi pada tahun 1960-an. Dua gelar liga dan satu trofi Piala FA menjadi bukti kesuksesan pada periode tersebut.

Baca Juga:  Mobil Pick Up Terbakar Dekat Mapolda Sumatera Utara, Sopir Terpanggang

Pada tahun 1980-an, Everton kembali menikmati periode keemasan. Setelah penunjukan manajer Howard Kendall pada tahun 1981, Toffees berhasil meraih dua gelar liga pada musim 1984-85 dan 1986-87 dan satu trofi Piala FA 1984. Gelar domestik tersebut dilengkapi pula dengan trofi Piala Winners UEFA 1984-85, yang menjadi satu-satunya gelar Eropa yang pernah direngkuh Everton hingga saat ini. Akibat Tragedi Heysel, Everton tidak dapat ikut berkompetisi di Eropa.

Tragedi tersebut membuat klub-klub Inggris tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi Eropa selama lima tahun. Everton pun gagal memperoleh peluang mengulangi sukses tim-tim Inggris di kejuaraan antar klub Eropa selama periode 1980-an.

Baca Juga:  Bagi Kalian Pengidap Penyakit Batu Ginjal, Hindari Mengkonsumsi Ini

Ketika larangan tersebut dicabut oleh UEFA dan Inggris memasuki era Liga Primer, prestasi Everton mulai menurun. Setelah menjuarai Piala FA 1995, prestasi Everton cenderung menurun. Kedatangan manajer Joe Royle pada tahun 1994 sempat membuat klub disegani dan Everton sukses menduduki peringkat keenam Liga Primer musim 1995-96.

Penampilan Everton kembali menurun, hingga akhirnya David Moyes datang. Manajer asal Skotlandia ini menyelamatkan Everton dari ancaman degradasi pada musim 2001-02. Tangan dingin Moyes berhasil mengangkat kembali penampilan tim.

Penulis: Muhammad Amaludin