Ini Identitas Dokter Dalam Video Penolakan Vaksin Nakes RSUD Bayu Asih Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kontraproduktif atas apa yang kini tengah dilakukan oleh pemerintah terkait vaksinasi Covid-19, Video tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten yang diunggah ke akun tiktok @mellasopha menjadi dan menghebohkan, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jabarnews.com, video itu dibuat pada Jumat (8/1/2021) oleh seorang dokter yang diketahui berinisial MUJ bersama dua perawat dan empat bidan.

Video berdurasi 17 detik itu, dibuat oleh 7 orang Nakes di salah satu ruangan medis, di rumah sakit milik pemerintah yang beralamat di Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta.

Diketahui seorang dokter dan empat bidan dalam video viral itu berstatus bukan PNS di lingkungan Pemkab Purwakarta, sedangkan untuk perawat berstatus PNS.

Baca Juga:  Wagub Uu: OPOP Hadirkan Ekonomi Pesantren Mandiri

Video yang disertai potongan pidato Presiden Jokowi yang berbunyi, “Yang hadir disini, ada yang ingin divaksin? Ada yang ingin disuntik vaksin, mau, gak ada yang mau? Gimana sih, takut apa?” dan nakes yang ditenggarai dokter dan sejumlah perawat itu semua menolak dengan isyarat tangan.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna mengatakan, pihak RSUD Bayu Asih Purwakarta sudah memberikan sanksi berupa teguran tertulis kepada mereka yang ada dalam video tersebut.

“Pihak RSUD Bayu Asih sudah memberikan teguran secara tertulis buat mereka dan juga mereka membuat pernyataan tertulis bahwa tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi. Sebenarnya mereka tak menyangka kalau candaan tersebut akan menjadi seperti ini,” papar Asep, pada Kamis (13/1/2021).

Baca Juga:  Dua Begal Asal Sergai Ditangkap Polisi, Ada yang Dihadiahi Timah Panas

Untuk tahap selanjutnya, kata dia, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pertemuan atau rapat koordinasi dengan melibatkan dewan etik, gugus tugas, hingga Dinas Kesehatan, guna mempelajari tentang sanksi yang akan diberikan.

“Masalah ini harus dilakukan rapat dengan melibatkan dewan kode etik dokter jika mereka dokter dan kode etik perawat jika mereka ada yang perawat. Nanti akan diputuskan (sanksi) dalam rapat bersama, dengan tentu akan ada berita acara pemeriksaan (BAP),” jelas Asep.

Asep menyesalkan aksi para nakes RSUD Bayu Asih yang membuat video Tiktok tersebut untuk hiburan mereka, karena mereka cukup tertekan sehari-hari ketemu pasien Covid-19 dan bekerja di IGD setiap hari, belum lagi ancaman penyakit corona yang bisa akibatkan meninggal dunia.

Baca Juga:  Petugas Bakal Bongkar Koper Jemaah Haji Yang Dililit Jaring

Meskipun seperti itu alasan mereka, Asep tetap tak membenarkannya dan justru menyayangkan seharusnya mereka membuat hiburan tidak dengan cara yang seperti itu.

“Harusnya mereka menjadikan tempat itu bekerja adalah tempat kita mengabdi. Apalagi ini terkait dengan pelayanan. Artinya nggak ada alasan untuk dijadikan wahana untuk main-main, apalagi melakukan hal-hal iseng, yang ngga ada korelasinya dengan pelaksanaan tugas dan fungsi,” tegas Asep.

Penulis: Gigin Ginanjar