Belanda Dukung Pengembangan Sekolah Lapang Digital untuk Petani Enrekang

JABARNEWS | ENKERANG – Dalam rentang waktu Januari sampai Mei 2021, gabungan staf Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang bersama Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN) mendapatkan beasiswa StuNed dari Pemerintah Belanda untuk mengikuti pelatihan Desain dan Penyusunan Sekolah Lapang Digital.

Bupati Enrekang, Muslimin Bando mengatakan, Pemkab Enrekang sudah menginisiasi pengembangan sekolah lapang digital, dengan menggandeng UNIMEN dan Van Hall Larenstein, university of applied science-Belanda. Untuk merealisasikan proses dan pengembangan aplikasi, Pemkab bersama UNIMEN berhasil meraih beasiswa StuNed untuk subsidi dana pelatihan ini.

Baca Juga:  SDN Gunung Kembang Rusak Parah, Guru: Bila Hujan Seperti Air Terjun

“Pelatihan ini wujud kemitraan segiempat emas, yang terjalin antara Pemerintah Kabupaten Enrekang, Pemerintah Belanda, UNIMEN dan Universitas Van Hall Larenstein, serta warga Enrekang,” kata Muslimin dalam keterangan yang diterima, Kamis (14/1/2021).

Dia menjelaskan, tujuan pelatihan ini terutama untuk memberikan pendekatan inovatif yang berorientasi pada praktik dan alat serta metodologi langsung kepada tim Enrekang di bidang Design and Development of Digital Farmer Field School (DFFS).

“Van Hall Larenstein mengapresiasi semangat peserta untuk menuntut ilmu meskipun di masa pandemi, sebagai sarana berbagi pengetahuan untuk ekonomi pedesaan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Baca Juga:  Buruan Klaim Kode Redeem FF 10 Agustus 2023, Ada Item Menarik Buat Mabar

Sementara itu, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl menyampaikan bahwa beasiswa ini merupakan sarana kerja sama antar kedua negara, khususnya di bidang pertanian. Program yang berfokus pada pertanian merupakan program penting di tengah situasi pandemic, yang memberikan kontribusi yang krusial bagi pengembangan ekonomi Indonesia.

“Belanda memang salah satu kiblat kemajuan teknologi internet dan pertanian. Van Hall Larenstein punya banyak pakar pertanian, dan Belanda, meskipun negara kecil, tetapi merupakan pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia setelah Amerika”, pungkasnya.

Baca Juga:  Parah, Seorang Pemuda Miliki Ganja 49 Kg

Untuk diketahui, peserta pelatihan terdiri dari 20 orang yang merupakan gabungan staf Pemda Kabupaten Enrekang dan staf UNIMEN. Mengingat situasi saat ini sedang pandemi covid-19, pelatihan dilaksanakan secara daring dan luring.

Dalam kesempatan yang sama UNIMEN juga meresmikan pusat riset bernama Communication Social Ecological Learning and Sustainable Environment (CoSeLSe) untuk menangani pengembangan DFFS, serta menyerahkan sabak computer (tablet) secara simbolis kepada petani, sebagai penerima

manfaat DFFS.