Pengerjaan Tol Cisumdawu Dipercepat, Pembangunan Ditargetkan Selesai 2021

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan konstruksi pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dipercepat, sehingga ditargetkan selesai pada 2021.

“Kami sudah mendapatkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR bahwa pengerjaan tol tersebut tengah dipercepat. Kementerian PUPR menyampaikan pada 2021 ini selesai,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari di Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/1/2020).

Ia menuturkan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu masih mengalami sedikit hambatan dalam pembebasan lahan terutama di bagian VI. Jika pembebasan lahan ini bisa selesai awal 2021, maka proses konstruksi segera dilakukan.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak 12 April 2022 Libra, Kamu Harus Lebih Telti dalam Beberapa Hal

Penyelesaian Tol Cisumdawu, menurut Hery, akan menjadi berkah bagi Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, karena bisa mengoneksikan arus barang dan orang dari wilayah Bodebekarpur dan Bandung Raya, ditambah sebagian wilayah Jawa Tengah.

“Bandara Kertajati ini kedua terbesar setelah Soekarno-Hatta, ini masih banyak potensi wilayah yang belum terlayani hingga Jawa Tengah, ini pasar,” katanya.

Baca Juga:  Gak Ribet, Ini Tips Menabung Untuk Naik Haji

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil memastikan pihaknya akan terus menjadi bagian dari percepatan proyek Jalan Tol Cisumdawu.

Menurut dia, masih belum terkoneksinya Bandung menuju Kertajati via Tol Cisumdawu membuat banyak masyarakat memilih terbang dari Bandara Soekarno Hatta.

“Kuncinya, hanya satu, yaitu jalan tol. Jalan tol yang belum selesai membuat warga memilih pilihan-pilihan yang mungkin lebih nyaman bagi mereka. Jadi, apapun pertanyaannya, Kertajati jawabannya itu,” katanya.

Baca Juga:  Alun-alun Bandung Dilengkapi Perpustakaan

Pemprov Jabar akan terus memaksimalkan pelayanan di Bandara Kertajati meski ada beberapa keterbatasan dan ada sejumlah faktor yang membuat aktivitas bandara tersebut belum maksimal salah satunya adalah kondisi penerbangan nasional yang tengah menurun.

“Tentunya, kami dari pemerintah selalu berupaya memaksimalkan dengan keterbatasan yang ada. Kami tidak tinggal diam. Tapi, faktor ini, namanya hubungan dagang antara konsumen dan pelayanan, tentu keputusan ada dikonsumennya. Konsumen akan memilih mana yang mudah, mana yang nyaman,” kata Emil.