Epidemiolog Khawatirkan Vaksinasi Covid-19 Serempak, Ini Alasannya

JABARNEWS | BANDUNG – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah secara serempak justru memunculkan kekhawatiran baru di benak banyak pihak, terutama kalangan epidemiolog.

Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand) Defriman Djafri mengatakan bahwa masyarakat berpotensi mengabaikan protokol kesehatan yang telah dilakukan selama 11 bulan terakhir.

“Jangan sampai yang ditakutkan epidemiolog itu seolah-olah vaksin ada, protokol kesehatan dilepas,” kata Defriman, seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/1/2021).

Baca Juga:  Polres Purwakarta Ringkus Kawanan Perampok Spesialis Kontainer

Defriman mengaku telah berkali-kali menyampaikan kepada masyarakat bahwa protokol kesehatan tetap wajib diterapkan, mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

​​​​​Menurut dia, harapan agar pandemi Covid-19 segera berakhir jangan sampai pudar, hanya gara-gara masyarakat sudah tidak patuh akan protokol kesehatan dengan dalih vaksin Covid-19 sudah ada.

“Oleh karena itu, saya selalu ingatkan jangan harapan ini malah jadi bahaya ke depannya,” kata Defriman.

Baca Juga:  Gubernur DKI Pasang Bendera Negara Asian Games Bertiang Bambu

Ia juga menyoroti tindakan yang dilakukan oleh artis Raffi Ahmad dengan menghadiri sebuah kegiatan tanpa menerapkan protokol kesehatan. Padahal, Raffi Ahmad baru menjalani vaksinasi Covid-19 bersama Presiden RI Joko Widodo.

Menurutnya, aksi itu sangat tidak terpuji. Sebagai seorang publik figur, sikap dan perbuatan Raffi Ahmad dikhawatirkan menjadi contoh buruk bagi masyarakat.

Dengan demikian, penerapan protokol kesehatan selama 11 bulan terakhir ini bisa menjadi sia-sia. “Apalagi Raffi Ahmad ini publik figur, dikhawatirkan ditiru oleh masyarakat,” ujar dia.

Baca Juga:  Bupati Karawang: TMMD Bangkitkan Semangat Gotong-Royong

Ia menjelaskan, usai vaksinasi Covid-19, seseorang minimal membutuhkan waktu 14 hari untuk mengetahui apakah antibodi atau kekebalan telah terbentuk di dalam tubuh.

Oleh sebab itu, dalam kurun waktu tersebut peluang terinfeksi virus masih ada apalagi protokol kesehatan tidak dilakukan dengan baik dan benar sesuai anjuran pemerintah.

Sumber: Antara