Basarnas: Banyak Keluarga Korban Longsor Sumedang Meminta Pencarian Diperpanjang

JABARNEWS | SUMEDANG – Basarnas memutuskan untuk memperpanjang masa operasi pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR) atas korban longsor Sumedang. Pasalnya, masih banyak korban yang belum ditemukan.

Kepala Basasrnas Bandung, Deden Ridwansah menjelaskan, perpanjangan tersebut sesuai SOP karena ada belasan korban yang tertimbun usai longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

“Banyak keluarga korban yang meminta pencarian diperpanjang tiga hari. Total korban yang belum ditemukan 15 orang,” katanya, Jumat (16/1/2021).

Baca Juga:  Lagi, Megawati Soekarnoputri Diisukan Meninggal Dunia

Deden mengatakan, petugas terus mengupayakan pencarian walau banyak kendala ditemui di lokasi kejadian seperti cuaca yang tidak menentu, tebalnya material longsor, dan potensi atau ancaman longsor susulan.

“Walau bagaimanapun, keselamatan tim SAR menjadi yang paling utama. Namun, kami akan terus memberikan yang terbaik,” ujar Deden.

“Pencarian hari ketujuh dilaksanakan hingga pukul 23.00 WIB. Dua excavator digunakan membersihkan material longsor,” ujar Deden.

Hingga pukul 21.00 WIB, hasil pencarian tim SAR gabungan terhadap korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, masih nihil.

Baca Juga:  Sah, PKPI Ikut pemilu 2019

Namun pada pukul 22.16 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban berjenis kelamin laki laki di sektor 1, tepatnya di lapangan voli. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap untuk diidentifikasi.

“Data korban meninggal dunia 25 orang dan yang masih dalam pencarian 15. Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian dengan menggunakan eunit excavator dan tujuh unit alat konvensional,” ucapnya.

Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 16.45 WIB. Longsor susulan kemudian terjadi sekitar pukul 19.30 WIB yang menyebabkan lebih banyak korban tertimbun karena saat itu banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan terhadap jumlah korban pada longsor pertama.

Baca Juga:  Bappeda: Pembangunan Wilayah Jabar Perlu Didukung dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia

Peristiwa ini terjadi akibat hujan deras dengan durasi lama dan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Sumedang dan sekitarnya. Akibat tingginya curah hujan, tebing setinggi 20 meter di belakang permukiman warga runtuh.

Sumber: Inews