Harga Kedelai Masih Naik, Kini Cabai Rawit Di Cirebon Ikut Menjerit

JABARNEWS I CIREBON – Setelah harga kedelai naik, kini harga cabai rawit juga ikut menjerit. Di pasar tradisional Kabupaten Cirebon, harga cabai rawit merah kini mencapai Rp110.000 per kg. Harga tersebut tergolong tinggi bila dibandingkan sebelumnya yang hanya berkisar Rp 40.000 per kg.

Hal yang sama juga terjadi pada cabai rawit merah dan cabai rawit hijau. Harga kedua komoditi tersebut sebelumnya berkisar Rp30.000 per kg. Namun, saat ini harganya menjadi Rp100.000 per kg.

Baca Juga:  PPKM Level 4 di Kota Bandung Diperpanjang atau Tidak? Ini Jawaban Ema Sumarna

“Di Pasar harga cabe rawit dan merah sekarang mahal,” kata Yuni salah satu pedagang di Pasar Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Sabtu (16/01/2021)

Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran seperti wortel dan kol. Wortel naik menjadi Rp 16.000 per kg dari kisaran sebelumnya Rp12.000-Rp13.000 per kilogram. Sedangkan kol naik menjadi Rp12.000 per kg dari sebelumnya Rp 7.000 per kg.

“Kenaikan harga ini, sudah terjadi sejak awal bulan lalu. Mungkin penyebab dari naiknya harga cabai karena kondisi cuaca yang terus turun hujan,” katanya.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Kucurkan Anggaran Relokasi Wisata Jangari Rp.15 Miliar

Ia menambahkan, selain komoditi tersebut, sejumlah komoditi lain justru mengalami penurunan harga, salah satunya cabai merah. Saat ini, harganya menjadi Rp 45.000 per kg dari sebelumnya Rp60.000 per kg. Kemudian harga bawang merah, turun menjadi Rp 30.000 per kg dari sebelumnya Rp40.000 per kg.

“Telur juga turun dari Rp32.000 per kg jadi Rp28.000 per kg. Turun dari sekitar 3 hari sebelum tahun baru, cuma memang turunnya sedikit-sedikit bertahap,” katanya.

Baca Juga:  Gunung Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas Setinggi 2000 Meter

Naiknya harga cabai rawit di sejumlah pasar ini, membuat sebagian pedagang cabai cukup gelisah. Karena, lanjut yuni, jika ia menaikan harga jual di pasaran maka konsumen akan lari.

“Harga dari pasar induk naik, tapi konsumen kan tidak mau tau, kalo harga eceran kami naikkan,” katanya.

Penulis: Abdul Rahmat