Operasi Pamrahwan, Satgas Batalyon Armed 9 Pamit ke Kesultanan Ternate

JABARNEWS | PURWAKARTA – Satgas Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad laksanakan tugas operasi Pamrahwan di Bumi Kieraha, Maluku Utara, selama 10 bulan.

Diakhir penugasan, sebelum meninggalkan Kota Ternate seluruh Perwira Staf dan Danki Satgas Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kesultanan Ternate untuk berpamitan.

Komandan Satgas, Mayor Arm Andi Achmad Afandi, mengatakan, selama 10 bulan bertugas di Bumi Kieraha banyak pelajaran yang bisa diambil dari mulai kebersamaan, kekeluargaan dan melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab serta ikhlas.

Baca Juga:  Bawa Narkoba 528 Gram, Warga Palembang Ditembak Polisi Deli Serdang

“Kami Satgas Pamrahwan Yonarmed 9 Kostrad mengucapkan terima kasih atas sambutan Kesultanan Ternate dan mohon doa restu semoga kami kembali ke homebase dalam keadaan aman, lancar dan lengkap,” ungkap Mayor Afandi, dalam keterangan tertulisnya pada Senin (18/1/2021).

Sementara, salah satu putra dari Sultan Ternate, Opa Hidayat mengatakan pihak Kesultanan Ternate mewakili Kesultanan dan masyarakat mengucapkan Terima kasih atas pelaksaanan tugas di Maluku Utara.

Baca Juga:  Terciduk! Pasangan Remaja Tengah Berduaan di Toilet SPBU

“Satgas Pamrahwan Yonarmed 9 Kostrad ini sudah banyak membantu aparat dan masyarakat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah ini, semoga diberikan kelancaran dalam perjalanan dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga,” ungkap Opa Hidayat.

Sekedar untuk diketahui, ratusan personil TNI AD dari Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad diberangkatkan dalam tugas operasi Pamrahwan ke Maluku Utara, guna menjaga stabilitas keamanan wilayah.

Baca Juga:  Begini Perjalanan Karir Aisyah Aqilah di Dunia Perfilman

Ratusan personel yang dilepas di Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad itu pada pada 4 Maret 2020 itu bertugas menjaga stabilitas keamanan di Maluku Utara.

Sebelum diberangkatkan ke Maluku, prajurit Tugas Operasi Pam Rahwan Maluku tahun 2020 telah lebih dulu dibekali berbagai persiapan. Tak hanya fisik dan logistik tapi juga diberikan pelajaran tentang budaya tempat operasi.

Penulis: Gigin Ginanjar