JABARNEWS | BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyayangkan adanya pasien Covid-19 yang meninggal di taksi online setelah mendapat penolakan dari rumah sakit (RS) di Kota Depok.
Sebelumnya, kabar ini ramai jadi perbincangan setelah kasus tersebut tertuang dalam laporan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), pada 3 Januari 2021 lalu.
Dalam laporan itu, disebutkan ada seorang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia di dalam taksi online. Pasien itu disebut berasal dari Kota Depok.
Pasien Covid-19 tersebut meninggal lantaran sudah sesak nafas dan sempat dibawa ke RS. Namun, dari 10 RS yang didatangi, tidak ada satupun yang menerima pasien tersebut.
Ridwan Kamil yang juga Ketua Satgas Covid-19 Jabar itu menegaskan, pihaknya sengaja tidak menempatkan pasien Covid-19 bergejala ringan di RS rujukan, agar pasien bergejala sedang dan berat dapat segera mendapatkan penanganan.
Halaman selanjutnya 1 2 3
Sebelumnya, kabar ini ramai jadi perbincangan setelah kasus tersebut tertuang dalam laporan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), pada 3 Januari 2021 lalu.
Baca Juga:
Perbaiki Rumah Rusak Akibat Banjir, Pemprov Jabar Alokasikan 150 Unit Rutilahu
Monitoring Posko PPKM Mikro, Polres Cianjur Pantau Perkembangan Covid-19
Dalam laporan itu, disebutkan ada seorang warga yang positif Covid-19 meninggal dunia di dalam taksi online. Pasien itu disebut berasal dari Kota Depok.
Pasien Covid-19 tersebut meninggal lantaran sudah sesak nafas dan sempat dibawa ke RS. Namun, dari 10 RS yang didatangi, tidak ada satupun yang menerima pasien tersebut.
Ridwan Kamil yang juga Ketua Satgas Covid-19 Jabar itu menegaskan, pihaknya sengaja tidak menempatkan pasien Covid-19 bergejala ringan di RS rujukan, agar pasien bergejala sedang dan berat dapat segera mendapatkan penanganan.
Halaman selanjutnya 1 2 3