Daging Babi Haram, Berikut Alasanya Menurut Ilmiah Dan Keislaman

JABARNEWS | BANDUNG – Agama Islam mengatur segala sendi kehidupan manusia. Salah satunya mengenai pemenuhan kebutuhan makanan. Selain mengenai faktor rasa, gizi, kebersihan dan keamanan, terdapat aspek lain yang tidak kalah penting yaitu status halal dan haram makanan.

Ajaran Islam mengharamkan umatnya mengkonsumsi daging babi dan atau memanfaatkan seluruh anggota tubuh babi. Dalam Surah Al Baqarah Ayat 173 disebutkan:

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Baca Juga:  Kabur Bawa Uang Titipan Beli Rumah, Warga Bekasi Ini Ditangkap di Sumsel

Dikutip dari buku “Memilih Makanan Halal” karya Nura Mayasari tahun 2007 bahwasanya babi itu adalah binatang yang paling jorok dan menjijikkan diantara hewan lainnya, suka memakan bangkai, memakan kotoran sendiri dan bahkan kotoran manusia pun dimakannya.

Sangat suka berada di tempat yang kotor, tidak suka di tempat yang bersih dan kering. Babi hewan pemalas tidak suka bekerja (mencari pakan), tidak tahan terhadap sinar matahari, tidak gesit, tapi makannya rakus (lebih suka makan dan tidur), bahkan paling rakus diantara hewan jinak lainnya.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Dua Tersangka Peredaran Uang Palsu di Cileungsi Bogor

Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntah kan isi perutnya lalu dimakan kembali, lebih lanjut kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan. Jika tambah umur jadi makin malas dan lemah (tidak berhasrat menerkam dan membela diri).

Suka dengan sejenis dan tidak pencemburu. Lebih menyedihkannya lagi, terdapat fakta bahwa DNA babi mirip manusia sehingga ketika manusia sering mengkonsumsi babi maka perilaku buruk babi dapat menular pada manusia dengan mudahnya, tak ayal bila di beberapa negara eropa dan amerika perilaku manusianya mirip dengan babi.

Baca Juga:  Video: Aksi Sisingaan Dari Desa Neglasari Subang

Mungkin karena sering makan babi seperti halnya rakus yang tiada puasnya, bahkan perselingkuhan menjadi biasa tidak ada cemburu seperti halnya babi, akibatnya bila hal ini terus terjadi kehidupan manusia akan semakin rusak dan tidak ada bedanya dengan hewan.

Bukan hanya itu saja, didalam daging babi juga mengandung cacing pita yang berbahaya bagi manusia dan penelitian ilmiah di China dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.

Penulis: Muhammad Amaludin