Duh, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Uu Ruzhanul Ulum: Ekonomi Masyarakat Menjerit

JABARNEWS | BANDUNG – Penularan Covid-19 yang semakin hari terus mengalami peningkatan membuat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali akan mengalami perpanjangan hingga tanggal 25 Januari 2020.

Terkait hal itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kebijakan pusat untuk memperpanjang PPKM di Jawa-Bali akan dijalankan oleh Pemprov Jabar.

Meskipun, kata Uu, kebijakan itu memiliki konsekuensi tersendiri baik itu Pemprov Jabar hingga masyarakat meskipun menggunakan skema PSBB proporsional.

“Pengalaman di Jabar sebelum PSBB, ekonomi naik 5,8 persen. Melebihi kenaikan ekonomi secara nasional, belum rata memang di daerah dan hanya di kelompok tertentu, tapi itu kemajuan yang luar biasa,” kata Uu seperti dilansir dari Detik, Kamis (21/1/2021).

Baca Juga:  Gus Menteri Jelaskan Prioritas Penggunaan Dana Desa di Lumajang

“Setelah PSBB, kita minus 5 persen sekian, turun drastis melorot. Nah sekarang memang kita perlahan pulih kembali 2 persen, kemudian dalam survei terakhir BI naik 3 persen, kembali menggeliat,” imbuhnya.

Pengalaman PSBB lalu, diceritakan Uu, membuat sejumlah pedagang kecil yang ditemuinya di sejumlah daerah mengeluhkan tentang penghasilan harian mereka yang turun drastis.

Walau demikian, menurut Uu, perpanjangan PPKM atau PSBB ini merupakan bentuk perhatian lain dari pemerintah pusat untuk memutus mata rantai Covid-19.

Baca Juga:  Pria di Karawang Diamankan Warga Usai Berusaha Menculik Anak, Ternyata Begini Faktanya

“Saya bertemu dengan pedagang bakso di Banjar, biasanya dapat penghasilan bersih hariannya itu Rp 100 ribu per hari, sekarang mau Rp 50 ribu juga susah. Kemarin saya ke Bogor bertemu dengan pedagang sekoteng, biasa dapat omset Rp 300 ribu per hari, sekarang rata-rata Rp 125 ribu,” ujar Uu.

“Memang berat, tapi mau tidak mau dengan situasi seperti ini kami harus menerima dan melaksanakan ini agar penularan Covid-19 terputus. Ini berat untuk melaksanakan PPKM, karena ekonomi masyarakat juga menjerit,” kata Uu menambahkan.

Maka dari itu, masyarakat diimbau agar lebih menggencarkan protokol kesehatan sambil menunggu proses vaksinasi yang juga berjalan.

Baca Juga:  Bikin Merinding! Warga di Ciamis Temukan Ular Kobra dalam Lemari Pakaian

“Sepanjang apapun kita melakukan PPKM dan PSBB kalau masyarakat tidak memenuhi protokol kesehatan, ya akan terjadi hal yang tidak diharapkan. Saya apresiasi juga kepada perangkat TNI-Polri, kami juga berharap gayung bersambut dari masyarakat soal PPKM ini,” katanya.

Terkait efektivitas PSBB di Jabar, Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar Daud Achmad mengatakan laju pertumbuhan kasus dan positivity rate di wilayah PPKM bisa ditekan.

“Selama pandemi masih ada, apalagi dengan angka positivity rate yang masih tinggi, maka menurut saya PPKM ini diperlukan,” kata Daud. (Red)