JABARNEWS | SLEMAN – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 300-500 meter pada Sabtu (23/1/2020) dini hari hingga pagi.
“Selama periode pukul 00.00 WIB-06.00 WIB terjadi 17 kali guguran lava pijar sejauh 300-500 meter ke arah barat daya hulu sungai Krasak dan Boyong,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Sabtu (23/1/2020).
BPPTKG juga mencatat gempa guguran sebanyak 24 kali, dengan amplitudo 4-23 mm, selama 18.3-84.8 detik dan gempa hembusan 4 kali dengan amplitudo 4-6 mm, Durasi : 12.4-18.4 detik.
Asap kawah tebal berwarna putih dengan intensitas sedang setinggi 50 meter di atas puncak kawah teramati selama pengamatan.
Pada periode pengamatan Jumat (22/1) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 12 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 300-600 meter ke arah barat daya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.