JABARNEWS | BANDUNG – Jejaring media sosial heboh dengan informasi yang menyebutkan jika Habib Rizieq Shihab sakit akibat diracun.
Narasi yang menyebutkan kondisi Habib Rizieq sakit itu, pertama kali mengemuka di akun Twitter @masbudi11 (@masbudi111) yang mengunggah sebuah foto tangkapan layar. Dalam foto tersebut, terlihat sebuah pesan WhatsApp yang menyampaikan narasi tentang keadaan Rizieq Shihab yang kurang baik di dalam tahanan, yang berbunyi:
“BANTU DOA UNTUK IB HABIB RIZIEQ SYIHAB YG SEKARANG DI RUTAN POLDA METRO JAYA DALAM KEADAAN SAKIT YG TIDAK NORMAL..!!!”
“Terancam keamanan Habib Rizieq Syihab kini sdh terbaring dan tak berdaya lagi,”
“Kesehatan nya.ternyata telah diracuni oleh orang tertentu.Walllahu’alam bissawab,”
“Kita semua sudah menduga makanan habib Rizieq di dlm penjara di racun , biasanya racun makanan yg tidak bisa terdeteksi di tubuh itu deterjen ,orang akan mati perlahan lahan bila diberi makan bercampur deterjen. Mohon doa! alfatihah,”
Lantas, benarkah demikian, sakit Habib Rizieq karena makanannya diracuni?
Penjelasan: Berdasarkan penelusuran, dari laman Turn Back Hoax, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro mengatakan bahwa kondisi Ketua FPI di dalam sel Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya, sangat mengkhawatirkan seperti diisolasi.
Habib Rizieq Shihab mengalami sakit asam lambung dan sempat sesak nafas hingga pada 1 Januari 2021 sempat meminta pertolongan melalui CCTV yang terpasang di depan kamar selnya.
Hal yang sama juga dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus yang mengatakan jika Habib Rizieq Shihab sempat menderita asam lambung, sehingga kondisi kesehatannya menurun.
Lalu kepolisian langsung menanganinya sesuai dengan SOP yang berlaku, di antaranya memberikan bantuan tabung oksigen meskipun Habib Rizieq Shihab menolaknya dan memilih menggunakan tabung oksigen yang selalu dibawanya sebelum ditahan.
Kesimpulan: Berdasarkan pemaparan diatas mengenai kabar Habib Rizieq Shihab sakit karena makanannya diracun adalah tidak benar.
Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.
