Antapani Jadi Daerah Paling Rawan Covid-19 di Kota Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Pusat Data dan Informasi Covid-19 Kota Bandung melansir 10 kecamatan dengan kasus positif aktif Covid-19 tertinggi hingga Sabtu (23/1/2021) kemarin.

Dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung, penyumbang kasus Covid-19 yang menjadi tiga besar ialah di Kecamatan Antapani, Buahbatu, dan Lengkong.

Di Antapani terdapat 126 kasus konfirmasi aktif, di Buahbatu ada 95 kasus, dan di Lengkong ada 94 kasus. Adapun 10 kecamatan penyumbang kasus positif aktif Covid-19 yang lain ialah Coblong 72 kasus, Rancasari 67 kasus.

Baca Juga:  Gubernur Lantik Sukaryo Teguh Santoso Sebagai Kepala BKKBN Jabar

Kemudian Kecamatan Panyileukan 58 kasus, Kiaracondong 58 kasus, Mandalajati 55 kasus, Cibeunying Kidul 52 kasus dan Sukasari 48 kasus.

Di tingkat kelurahan, Kelurahan Antapani Kidul menjadi yang terbanyak dengan 46 kasus. Kemudian Kelurahan Sekejati 36 kasus, Turangga 35 kasus, Sadangserang 33 kasus, Antapani Wetan 32 kasus.

Selanjutnya ialah kelurahan Antapani Tengah 30 kasus, Babakan Sari 29 kasus, Jatisari 28 kasus, Sarijadi 27 kasus dan Margasari sebanyak 26 kasus.

Baca Juga:  Ade Yasin: Setiap Rumah Haru Sediakan Minimal Dua Tempat Sampah

Jumlah kasus Covid-19 kumulatif di Kota Bandung mencapai 8.097 kasus, dengan kasus harian mencapai lebih dari 200 kasus. Rinciannya, sebanyak 1.261 kasus positif aktif, 169 kasus meninggal dunia, dan sebanyak 6.667 pasien sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung terjadi setelah libur panjang.

Oleh karena itu, Dinkes Kota Bandung mengajak masyarakat untuk tidak lelah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan tidak lengah.

Baca Juga:  Polisi Ciduk Pembobol Kartu Kredit

“Kasus meningkat setelah liburan dan menyebar. Masyarakat disiplin jangan lelah, lalai, lengah melaksanakan 5M,” ujarnya, Ahad (24/1/2021).

Ia menilai, peningkatan kasus Covid-19 dipicu oleh mobilitas masyarakat, tingkat disiplin yang kurang, serta tracing yang dilakukan terus menerus. Selain itu, pemeriksaan laboratorium turut membuat temuan kasus terus meningkat. (Yoy)