Uu Ruzhanul Ulum Menilai Digitalisasi Zakat Perlu Dilakukan, Ini Tujuannya

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mendorong Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar melakukan digitalisasi zakat untuk mempermudah transaksi zakat terlebih pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Baznas hari ini di Provinsi sudah ada gerakan yang dilakukan tentang zakat digital dan yang lainnya,” kata Uu di Kantor Baznas Jabar, Senin (25/1/2021).

“Harapan kami, ada tambahan-tambahan lain, program-program untuk mengumpulkan dana dari masyarakat lewat digital, karena itu sangat mudah yang bisa dilaksanakan oleh masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini, Berikut Wilayah Yang Berpotensi Hujan

Baznas Jabar dan Baznas Daerah kata Uu, harus terus berinovasi dalam memudahkan baik itu penarikan, penerimaan, maupun penyaluran zakat. Hal itu perlu dilakukan agar Baznas tidak tertinggal dari lembaga-lembaga zakat lainnya.

“Kami khawatir kalau kita tidak ada inovasi yang disukai dan memudahkan pelayanan, kita akan ditinggalkan. Masyarakat akan lebih suka membayar kepada lembaga-lembaga zakat yang lain daripada ke Baznas,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Ketua Baznas Nasional Noor Achmad. Menurutnya, digitalisasi dan inovasi menjadi krusial. Kedua hal tersebut pun menjadi fokus utama Baznas RI.

Baca Juga:  Strategi DJP Jabar 1 Semester Satu Capai Target Pendapatan Pajak

Noor juga mengatakan, digitalisasi perlu digunakan untuk melaksanakan amanah dalam rangka mengumpulkan zakat. Untuk itu, pihaknya akan menyebarkan teknologi yang tengah dikembangkan kepada Baznas di seluruh Indonesia.

“Dalam rangka untuk melakukan pengumpulan yang lebih elegan, untuk amanah itu, berkali-kali kita juga sampaikan agar ada digitalisasi,” kata Noor.

“Teknologi Baznas saat ini sedang dikembangkan terus dari Baznas RI. Nanti hasilnya, insyaallah akan di-share semuanya ke seluruh Baznas di Indonesia karena kami juga menginstruksikan agar digitalisasi menjadi sangat penting,” tambahnya.

Baca Juga:  Banyak Desa Mandiri dan Tiada Desa Tertinggal, Ini Kiat DPMD Kabupaten Bandung

Noor menjelaskan, saat ini, banyak masyarakat yang belum memahami betul tata cara membayar zakat dan simulasi penghitungan zakat yang harus dibayarkan. Karena itu, kata ia, Baznas RI akan intens menyosialisasikan hal tersebut.

“Informasi-informasi semacam itu perlu kita sampaikan kepada semua orang, dan itu adalah tanggung jawab kita (pengurus Baznas),” katanya. (Rilis)