Karena Ini Dua Orang Preman Jadi Sasaran Amukan Pedagang, Satu Orang Tewas

JABARNEWS | BANDUNG – Dua orang preman jadi bulan-bulanan para pedagang sayuran di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Para pedagang ngamuk karena kesal kepada dua orang itu yang kerap melakukan pemerasan atau pemalakan.

“Peristiwa itu terjadi pada Senin 18 Januari 2021 sekitar pukul 21.00 WIB di Kampung Caringin Tilu (Cartil) Desa Cimenyan, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung,” kata Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan, Senin (25/1/2021).

Baca Juga:  Inilah Manfaat Kopi Hijau Yang Yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Para pelaku, ujar Kombes Pol Hendra, merupakan bandar sayuran di kawasan Cimenyan. Kawasan Cartil, Cimenyan, dikenal sebagai penghasil sayuran di Kabupaten Bandung karena berada di dataran tinggi.

Kombes Pol Hendra mengemukakan, pengeroyokan terhadap korban Asep dan Ayi ini berawal dari ketidaknyamanan para pelaku bandar sayur karena kerap diperas oleh kedua korban.

Pelaku YS kemudian mengajak 12 temannya mengeroyok Asep dan Ayi. Sebelum penganiayaan terjadi, pelaku YS mengajak kedua korban minum kopi di salah satu warung.

Baca Juga:  Aduh.. Tuduhan Aksi Intimidasi Warnai Pilkades di Bogor

Tak lama kemudian, YS dan teman-temannya mengeroyok Asep dan Ayi. Korban sempat berlari namun dikejar para pelaku. Akhirnya salah satu korban, Asep, tewas dan Ayi luka parah di sekujur tubuhnya akibat hantaman benda keras.

“Satu korban, Asep tewas dan satu lagi, Ayi mengalami luka serius,” ujar Kombes Hendra.

Baca Juga:  Ini Manfaat Genjer Sebagai Tanaman Liar, Diantaranya Dapat Memperkuat Tulang

Ia menuturkan, atas peristiwa tersebut pihaknya telah mengamankan sebanyak 13 tersangka pada Kamis (21/1/2021) di kediaman masing-masing.

Ke-13 tersangka P, HG, YS, R, R, CA, IS, L dijerat pasal 170 KUHP, tersangka D, AK, S, J dijerat pasal 160 dan tersangka I dijerat pasal 306 (2) KUHP, dengan ancaman penjara 9 tahun, 6 tahun dan 12 tahun penjara.

“Untuk ancaman hukuman, masing-masing tersangka berbeda, tergantung perannya,” tutur Kapolresta Bandung. (Red)