KBB Siapkan Pemakaman Khusus Covid-19 di Cipatat dan Batujajar

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah menyiapkan lahan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19 di daerah Cipatat dan Batujajar.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Sodikin mengatakan selama ini yang meninggal karena positif Covid-19 itu rata-rata dimakamkan di permakaman umum. Atas saran masyarakat, maka akan kami pisahkan.

“Kami sedang menyiapkan dua tempat pemakaman Covid-19, yakni di Cipatat dan di Batujajar. Yang di Cipatat itu lahannya cukup luas, bisa lebih dari 2 hektare, tapi yang akan disiapkan buat Covid-19 sekitar 1 hektare,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Sodikin, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga:  Gara-gara Ceu Edoh, Kampanye Aries Heboh

“Kami sedang menyiapkan dua tempat pemakaman Covid-19, yakni di Cipatat dan di Batujajar. Yang di Cipatat itu lahannya cukup luas, bisa lebih dari 2 hektare, tapi yang akan disiapkan buat Covid-19 sekitar 1 hektare,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Asep Sodikin, Minggu (24/1/2021).

Lahan pemakaman Covid-19 di Batujajar, lanjut dia, tak lebih luas dari lahan di Cipatat. Menurut Asep, Pemkab Bandung Barat menerima banyak masukan agar menyiapkan pemakaman khusus jenazah pasien Covid-19.

Baca Juga:  300 Warga Komitmen Olah Sampah di Rumah

“Sebenarnya lahan permakaman yang disiapkan itu buat umum, tapi nanti ada yang khusus Covid-19 juga,” katanya.

Asep menyebutkan, jumlah warga KBB yang meninggal karena Covid-19 tidak begitu signifikan, kata dia, sejauh ini ada 36 orang yang meninggal positif Covid-19. Itu beda lagi dengan yang probable Covid-19.

Baca Juga:  Sektor Pariwisata di Jabar Sudah Kembali Normal, Occupancy Hotel Jadi Patokan

Apalagi, Kabupaten Bandung Barat saat ini masih berstatus sebagai zona merah penyebaran Covid-19 di Jawa Barat, bersama dengan lima kabupaten/kota yang lain. Pada pekan depan, Pemkab Bandung Barat pun bakal mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Kami evaluasi Senin besok. Kalau lihat tren kasus positif aktif, kesembuhan, ketersediaan bed, lalu mengacu pada Mendagri, kemungkinan PPKM diperpanjang. Hanya tingkat kematian saja yang relatif rendah. Senin kami akan evaluasi secara menyeluruh,” tuturnya. (Red)