Berikut Kisah Ashabul Kahfi Yang Tertidur Selama 300 Tahun

JABARNEWS | BANDUNG – Ashabul Kahfi merupakan salah satu kisah yang sangat menarik untuk kita ulas, pasalnya kisah itu terjadi pada zaman sebelum Nabi Muhammad SAW.

Kisah tersebut menceritakan tentang ketujuh pemuda yang tertidur didalam gua selama lebih dari 300 tahun, ketujuh pemuda tersebut bersembunyi di gua karena melarikan diri dari kejaran raja Decyanus yang kejam untuk mempertahan kan keimanan yang mereka anut.

Tertuang dalam Al-Qur’an kisah tersebut ada dalam surat Al-Kahfi ayat 9 sampai 26, juga dari beberapa buku Ashabul Kahfi ini terjadi di sebuah negeri bernama Afasus yang dipimpin oleh seorang raja bernama Raja Decyanus yang berkuasa pada tahun 249 hingga 251 masehi.

Dalam masa kepemimpinanya yang kejam dan menyiksa para penganut Agama Kristen, raja tersebut memiliki kepercayaan menyembah berhala. Ia sesalu memerintah kan seluruh rakyatnya untuk ikut bersamanya menyembah berhala tersebut.

Baca Juga:  Menggunakan Masker Terlalu Lama Bisa Menyebabkan Jerawat? Begini Kata dr. Nadia Alaydrus

Apabila ada yang menentang ajakan tersebut, sang raja tidak segan-segan untuk menyiksa bahkan hingga membunuhnya. Oleh karena itu sebagian masyarakat di bawah kekuasaan tersebut menyembah berhala.

Pada suatu hari terdengar kabar oleh sang raja, bahwa ada segerombolan pemuda bangsawan menolak menyembah berhala tersebut. Karena hal tersebut raja langsung bertindak dengan cara menyuruh anak buahnya untuk segera menangkap para pemuda tersebut dan dibawa kehadapannya.

Sesampainya para pemuda itu di istana, ia langsung ditanya sebab mengapa mereka tidak mau menyembah berhala. Lalu mereka menjawab hanya ke pada Allah SWT lah kami menyembah.

Setelah mendengar jawaban seperti itu sangraja malah langsung menawarkan mereka berbagai kenikmatan harta, tahta hingga jabatan dengan catatan mereka harus ikut menyembah tuhan sang raja yaitu berhala.

Baca Juga:  Komorbid Jadi Alasan Tidak Tercapainya Vaksinasi Bagi Lansia di Kabupaten Garut

Tetapi, dengan keteguhan hati dan iman para pemuda tersebut menolak semua tawara yang tadi ditawakna oleh sang raja, lalu raja mulai murka karena para pemuda tersebut menolak semua penawan dan tidak mau menyembah berhala.

Dengan keteguhan Hati dan Iman mereka pun kemudian pergi dan meninggalkan kota. Mereka selanjutnya bersembunyi di sebuah gua di Gunung Tikhayus yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Saat perjalanan menuju gua, mereka bertemu dengan seorang pengembala bersama anjingnya. Pemuda tersebut juga memiliki keimanan yang sama dan memutuskan ikut bersamanya. Di dalam gua, mereka bisa beribadah kepada Allah dengan bebas dan leluasa.

Mereka berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari kejaran tentara Raja Decyanus. Allah SWT kemudian menutup pendengaran dan penglihatannya sehingga tertidur dalam waktu yang cukup lama, yakni 309 tahun.

Baca Juga:  Awas! Ini Resiko Hamil Pada Usia 40 Tahun, Salah Satunya Terjadi Keguguran

Dibangunkan dari tidur diperkirakan tertidur lama, para pemuda tersebut terbangun karena mendengar suara seseorang dengan membangun kandang di sekitar gua. Mereka bangun dengan wajah berseri-seri. Mereka saling bertanya berapa lama tinggal di sini. Salah satu pemuda ada yang menjawab

Tuhan lebih mengetahui berapa lama tinggal di sini. Salah satu dari mereka kemudian keluar mencari makan dan memastikan bagaimana keadaaan kota.

Karena banyak melihat orang-orang yang sudah beriman dan keadaan kota pun sudah berubah. Agama Kristen yang pada masanya diperlakukan sewenang-wenang sekarang sudah diterima dan menjadi agama Negara.

Tujuh pemuda tersebut bangun pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Timur Theodosius II 408-450 mesehi. Kaisar tersentuh oleh kehadiran mereka. Tak berselang lama kemudian tujuh pemuda meninggal, dan Theodosius memerintahkan agar jenazah mereka diabadikan.

Penulis: Muhammad Amaludin