Baligho Ridwan Kamil Jadi Capres 2024 Dikritisi Banser Jabar, Masih Banyak PR

JABARNEWS | BANDUNG – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat kritisi beredarnya baligho Ridwan Kamil mendeklarasikan akan menjadi Calon Presiden (Capres) pada tahun 2024.

Diketahui, baligho Ridwan Kamil jadi Capres 2024 tersebut terpampang dengan berukuran sangat besar di kawasan Jalan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Komandan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi menilai, hingga hari ini Jawa Barat sendiri masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang masih belum terselesaikan oleh Ridwan Kamil.

Baca Juga:  Gagasan Polres Purwakarta Vaksinasi Drive Thru, Warga: Lebih Mudah dan Praktis

Tentu, kata Yudi Ridwan Kamil akan mencalonkan diri sebagai calon 2024 itu kurang ideal lantaran masih banyak masalah yang terjadi di Jabar.

“Banjir Rancaekek saja belum bisa teratasi dan diselesaikan,” kata Yudi, Rabu (27/1/2021).

Pihaknya meminta RK fokus menyelesaikan dan merealisasikan janji kampanyenya daripada memikirkan soal politik yang masih jauh. Terlebih saat ini permasalahan sebaran pandemi Covid-19 di Jabar belum terkendali.

Baca Juga:  Ada Bentrokan Ormas di Karawang: Dua Orang Luka Parah, Mobil Brio Hancur

“Belanda masih jauh lah. Gak usah terlalu GR (ge er) sejak awal,” ucapnya.

Bahkan menurut data yang dilansir Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Jabar termasuk penyumbang angka tertinggi infeksi Covid-19.

Ia juga mengingatkan, agar RK memperbaiki sistem pendistribusian Bantuan Sosial (bansos) tidak efektif merambah ke masyarakat kalangan bawah.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran Covid-19, PKK Serdang Bedagai Minta Pedagang Pasar Rakyat Perketat Prokes

“Selesaikan itu lah. Bansos Covid-19 juga benahi, jangan sampai kekacauan seperti yang sudah sudah terulang kembali,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Yudi juga menilai, deklarasi baligho tersebut dianggap kurang elok lantaran Presiden Joko Widodo yang merupakan hasil Pemilu 2019 itu juga baru menjabat dua tahun.

“Kurang elok, hari ini kita masih memiliki Presiden hasil Pemilu 2019. Artinya baru dua tahun menjabat,” pungkasnya. (Red)