Petani Kurma Asal Bandung Keluhkan Ketersediaan Pupuk, Padahal Prospeknya Bagus

JABARNEWS | BANDUNG – Sultan Rustana merupakan seorang warga asal Kampung Gambung, Desa Mekarsari, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang saat ini dirinya sebagai petani kurma.

Dari pengalamannya bercocok tanam kurma, Rustaman mengaku mengalami masa sulit yang paling utamanya adalah masalah pupuk.

Budidaya pohon kurma di Indonesia saat ini dianggap punya potensi ekonomi yang bagus. Namun, dalam praktiknya butuh perawatan ekstra agar pohon dapat berbuah.

Baca Juga:  Meski Sudah Siap, Pemkot Cirebon Belum Izinkan KBM Tatap Muka

Proses budidaya kurma tersebut dikeluhkan Sultan Rustaman, sebagian besar dikendali oleh ketersediaan pupuk tersebut. Padahal kata dia, jika saja ketersediaan pupuk ada, serta mudah mendapatkannya, pohon kurma punya prospek yang bagus, termasuk di Kabupaten Bandung.

Bahkan daerah lain seperti Sumatera dan Kalimantan, ada yang membuka perkebunan kurma.

Ia mengungkapkan, budidaya pohon kurma sebenarnya sama seperti menanam pohon biasa. Namun yang terpenting jangan sampai kekurangan air.

Baca Juga:  Jangan Asal! Ini Tanda Kamu Belum Siap Menikah

Jika banyak air maka lebih bagus. Terkait cuaca, antara 15 sampai 55 derajat dan yang terpenting tercukupinya nutrisinya karena dalam 3 tahun buah kurma di Indonesia sudah bisa dipanen.

“Nggak susah, cuma kalau (pohon kurma) beranjak besar, terus akarnya semakin dalam semakin kurang nutrisi, makanya saya kalau pasang (pupuk) NPK di bor dulu sampai kedalaman satu meter,” jelasnya.

Baca Juga:  Belum Dapat Jatah Main, Puja Abdilah Doakan Ini Untuk Persib

“Malah dulu pernah memeriksa tanahnya, disini tanahnya makin dalam makin miskin nutrisinya jadi harus betul-betul dibantu, kalau masih umur 3 tahun atau 5 tahun kan akar masih ada di atas. Makanya banyak yang subur berbunga pada 3 sampai 4 tahun. Tapi setelah 6 tahun harus dibantu,” pungkasnya. (Red)