Ini Korelasi Potensi Bencana Sesar Lembang dan Gunung Tangkuban Parahu

JABARNEWS | BANDUNG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebutkan bahwa pergerakan Sesar Lembang bisa memicu aktivitas vulkanis Gunung Tangkuban Parahu.

Di sisi lain, aktivitas vulkanis dari Gunung Tangkuban Parahu tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas kegempaan Sesar Lembang, yang memiliki panjang 29 kilometer dari Lembang sampai Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Aktivitas sesar bisa mempengaruhi Gunung Tangkuban Parahu. Tapi sebaliknya, aktivitas vulkanis tidak bisa mempengaruhi aktivitas tektonik,” ungkap Kepala Data dan Informasi (Datin) BMKG Bandung Rasmid, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga:  Ridwan Kamil, di Jabar Harga Minya Goreng Tetap Aman

Berdasarkan penelitian, kedalaman maksimum dari gempa Sesar Lembang mencapai sembilan kilometer, sehingga getarannya akan sangat terasa di Bandung Barat terutama Lembang, lalu Kota Bandung dan Kota Cimahi.

“Namun gempanya dominan terjadi pada kedalaman empat sampai lima kilometer. Semua wilayah Lembang bakal merasakan getarannya,” katanya.

Baca Juga:  Menengok Ambisi Ridwan Kamil Menggaet Investor Timur Tengah Pembangunan di Jabar

Rasmid menjelaskan sejak tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang yang tercatat melalui seismograf BMKG.

“Periode 2010-2012 itu ada 14 kali gempa bumi dengan magnitudo kecil, hanya 1,2 sampai 3,3. Paling besar itu dirasakan pada 2011 di Kampung Muril, Desa Jambudipa, KBB, yang sampai ada retakan pada rumah warga,” katanya.

Baca Juga:  Purwakarta Bakal Terima 4000 Vaksin Sinovac, Prioritaskan Untuk Ini

Setelah itu, lanjut dia, sampai sekarang tidak ada lagi aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang, berdasarkan jaringan seismograf. Meski begitu, Sesar Lembang masih tetap memiliki potensi bencana gempa bumi.

“Kami dengan BNPB akan menyusuri dan memasang rambu di sepanjang Sesar Lembang. Kalau bisa, pembangunan mulai menjauh dan kita intensifkan edukasi masyarakat,” katanya. (Yoy)