Kebijakan Joe Biden, Peluang Indonesia Untuk Kerjasama Dengan AS Tangani Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Salah satu dampak positif dari tepilihnya Presiden baru Amerika Serikat (AS) Joe Biden adalah “Indonesia mempunyai peluang dalam Kerjasama Kesehatan global, terutama penangulangan Covid-19 dengan AS.

“Sehingga diplomasi kesehatan dan diplomasi vaksin harus ditingkatkan mengingat angka infeksi dan kematian di AS dan Indonesia tinggi, sehingga Indonesia mempunyai peluang untuk memenuhi kebutuhan alat-alat Kesehatan dan vaksinasi secara bersama-sama terutama [untuk produk AS] Pfizer-Biotech.” Demikian yang disampaikan oleh Prof. Dr. Arry Bainus MA., Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Padjajaran dalam webinar mengenai “Arah Kebijakan Presiden AS Joe Biden, Dampak Atas Indonesia dan Dunia yang diselenggarakan oleh Marapi Consulting & Advisory, Sabtu (30/1/2020).

Baca Juga:  Gerebek Sarang Narkoba, Polres Asahan Tangkap Dua Pengedar Sabu

Prof. Dr. Arry Bainus MA., lebih lanjut juga mengatakan bahwa Indonesia mempunyai peluang dalam rangka ”memediasi” clash antara AS dengan Cina berkaitan dengan Laut Cina Selatan dan perkembangan militer Cina di Asia Tenggara (pembangunan pangkalan militer dan kebijakan blue navy Cina), mengingat Indonesia bukan salah satu negara claimant dan seraya tetap menjalankan kebijakan luar negeri bebas-aktif.

Selain itu, Indonesia juga bisa menyampaikan bahwa harus lebih memperhatikan isu-isu hak asasi manusia dan kemanusian terutama dalam isu Papua dan perkembangan demokrasi di Indonesia.

“Kebijakan luar negeri Biden cenderung akan menjadikan isu-isu ini sebagai “conditionality” untuk memberi bantuan kepada negara-negara berkembang,” ujarnya.

Baca Juga:  Insan Dangdut Indonesia Menggoyang Karawang dalam ADI 2019

Ia mengatakan dalam isu Internasional di Timur-Tengah, Indonesia tetap harus menjalankan isu Palestina dalam fora Internasional, meskipun kebijakan Biden tetap akan mempertahankan “special relationship” dengan Israel.

“Indonesia pun tetap dapat menjalankan diplomasi perdamaian dan kemanusiaan dalam isu Palestina ini ketimbang isu agama yang di tekankannya,” ujarnya,

Sementara itu, Guru Besar Bisnis Internasional BINUS Univesity Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama Ph.D., mengatakan bahwa arah kebijakan Biden terhadap Cina tidak akan banyak berubah dari kebijakan pemerintah sebelumnya. Hanya saja gaya pendekatan yang bisa berbeda, beliau menyebutkan ungkapan “Pesan yang sama, Beda gaya.”

Baca Juga:  Herman Suherman Perintahkan Babat Habis Alat Peraga Kampanye di Cianjur

Kemudian menurut Stanley Harsha, mantan Diplomat Senior AS yang lama bertugas di Indonesia mengatakan bahwa Biden tidak saja akan kembali mendorong isu-isu hak azasi manusia tetapi juga pelestarian lingkungan hidup terutama pengendalian masalah perubahan cuaca.

Stanley mengatakan dengan kepemimpinan Biden bisa menjadi peluang untuk Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Pasifik dalam isu anti korupsi, kecenderungan otoritarian dan HAM. Karena Indonesia merupakan mitra penting bagi AS terutama dalam konteks mendekati ASEAN. Pemerintahan Biden akan benar-benar terlibat di Asia termasuk mengikuti forum APEC dan pertemuan multilateral lainnya. (Red)