Unik, LIPI Ciptakan Detektor Pendeteksi Masker

JABARNEWS | BANDUNG – Penggunaan masker di masa pandemi ini menjadi hal yang sangat penting untuk memproteksi diri dari risiko penularan virus Covid-19.

Pentingnya pemakaian masker selama masa pandemi ini menjadi perhatian peneliti Pusat Penelitian Informatika (LIPI) pada Kelompok Penelitian Computer Vision, Risnandar, Ph.D. dengan melakukan riset berjudul ‘Detektor Penggunaan Masker dan Non Masker’ atau disebut DeMasPI (Detektor Masker LIPI).

Menurutnya, DeMasPI hadir dalam rangka mendukung Pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19.

“Pengembangan DeMasPI ini mulai pada bulan Juli 2020, berawal dari analisis kebutuhan, pencarian dataset (image dan video), membandingkan kelebihan dan kekurangan dengan teknik, metodologi, dan substansi penelitian sebelumnya,” kata Risnandar, Senin (1/2/2021).

Baca Juga:  Selama Lebaran KRL Masih Tetap Beroperasi, Tapi...

Dia menjelaskan, pemograman DeMasPI ini dapat mendeteksi kepatuhan penggunaan masker rata-rata hampir 95 persen lebih yang artinya program ini dapat mendeteksi individu dengan penggunaan masker yang tidak sesuai dengan ketentuan yaitu melalui mata, hidung dan mulut.

Juga, lanjut dia, dengan berbagai skenario tanpa membatasi jumlah orang yang akan dideteksi, berbagai jenis masker, dan termasuk berbagai corak bahan pada masker.

“Keunggulan DeMasPI dapat mendeteksi kepatuhan penggunaan masker dalam jumlah orang yang tidak terbatas dan dideteksi secara langsung (real-time). DeMasPI dapat diaplikasikan pada kerumunan di area publik seperti jalan raya, stasiun, terminal, pasar, perkantoran, maupun sekolah dan perguruan tinggi” jelasnya.

Baca Juga:  Selamat Datang Torch Relay Asian Games 2018 di ’Kota Intan’ Garut

Secara teknis, menurut Risnandar, dalam penelitian ini membutuhkan perangkat keras, diantaranya kamera yang terpasang di notebook, komputer, ponsel maupun Closed-Circuit Television (CCTV).

Spesifikasi kamera dengan resolusi tinggi dan ketepatan jarak pengambilan live video juga menjadi hal penting yang perlu dilakukan, karena hasil live video ini akan menentukan proses deteksi penggunaan masker.

Selain itu, penelitian ini telah melalui pengembangan desain sistem detektor, persiapan coding dan programming dengan python, keras, dan tensorflow, serta implementasi dan uji coba tahap awal menggunakan dataset (image dan video) yang tersedia dan live video.

Baca Juga:  Karawang Kembali Berlakukan PPKM Mikro Jelang Lebaran, Ini Aturannya

Untuk tahap saat ini telah dilakukan deployment sistem testing dan debugging serta finishing/maintenance sistem detektor masker.

Penelitian ini tentu dapat membuka kerjasama dengan stakeholders lainnya, misalnya dengan akademisi, mitra bisnis, pemerintah pusat maupun daerah, dan juga masyarakat luas.

“Namanya penelitian yang dilakukan manusia, tentu tidak sempurna berhasil 100 persen mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Saya harap, DeMasPi ini dapat membantu untuk menyadarkan dan menjalankan protap Covid-19 secara baik dan benar menurut peraturan yang berlaku,” tutupnya. (Red)