JABARNEWS | MAJALENGKA – Sebuah video viral di media sosial setelah menayangkan kondisi pemukiman yang kosong ditinggal oleh para penghuninya, sehingga seperti ‘desa mati’.
Video yang pertama kali diunggah oleh saluran YouTube akun Bucin TV itu menunjukkan kondisi terkini sebuah daerah di Desa Sidamukti di Kabupaten Majalengka.
Dirangkum dari sejumlah sumber, ternyata ‘desa mati’ itu berlokasi di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti. Perkampungan di Blok Tarikolot itu memang benar-benar ditinggalkan penduduknya.
Namun, Desa Sidamukti tetap ada dan hanya sebagian penduduk dari blok tersebut yang meninggalkan permukimannya. Di kawasan itu terdapat sekitar 180 rumah yang ditinggalkan 253 kepala keluarga (KK).
Desa Sidamukti memiliki luar 642 hektare, yang terdiri atas tiga blok, yaitu Blok Curug, Blok Tarikolot, dan Blok Ciandeu.
Pusat pemerintahan Desa Sidamukti berada di Blok Curug.
Blok Tarikolot ditinggalkan oleh banyak warga sejak tahun 2011. Penyebabnya, kawasan itu sering dilanda pergerakan tanah dan longsor.
Longsor pertama terjadi tahun 2001, di mana sebagian warga sudah memilih mengungsi. Kemudian pada tahun 2012, pemerintah menyediakan tempat baru bagi penduduk agar meninggalkan daerah tersebut.
Di kalangan masyarakat, sebutan ‘kampung mati’ di Blok Tarikolot sering menjadi perbincangan. Namun, sebenarnya bisa dikatakan tidak sepenuhnya benar.
Pasalnya, saat ini masih ada warga yang masih tinggal di lokasi tersebut. Setidaknya ada 30 rumah yang masih bertahan, selain ada juga penduduk yang kembali menghuni blok tersebut.
Di luar hal tersebut, Desa Sidamukti dianggap memiliki potensi wisata alam yang luar biasa sekaligus religius. Potensi wisata di Desa Sidamukti dianggap wisata terpadu yang menyajikan wisata religi.
Contohnya ialah petilasan Prabu Siliwangi, arena paralayang, dan Curug Sempong sebagai wisata alam serta wisata agro berupa perkebunan mangga gedong gincu.
Desa Sidamukti juga menjadi salah satu desa penghasil mangga di Kabupaten Majalengka, terkenal dengan mangga Gedong Gincu sebagai varietas unggulannya. (Red)
