Beda Pendapat PDIP dan PAN Soal Syarat Nyapres

JABARNEWS | JAKARTA – Pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu di kalangan elite politik masih terus bergulir, tak terkecuali dengan syarat pendidikan yang diwajibkan bagi calon presiden kedepan.

Dalam Pasal 182 ayat (2) draf RUU Pemilu disebutkan, calon presiden, wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, gubernur, wakil gubernur, anggota DPRD Provinsi, bupati dan wakil bupati/wali kota dan wakil wali kota serta anggota DPRD Kabupaten/Kota, harus memenuhi persyaratan berpendidikan paling rendah lulusan pendidikan tinggi atau yang sederajat.

Syarat ini membuat Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat angkat suara dan tegas menolak syarat pendidikan tersebut. Djarot masih menginginkan syarat pendidikan untuk calon presiden seperti yang tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yaitu SMA atau sederajat.

Baca Juga:  Menpan-RB Bicara Soal Rencana Kenaikan Gaji PNS, Berapa Besarannya?

“Ukuran lain yang lebih substansial harusnya diletakkan pada kualitas ideologi, integritas, kapasitas dan rekam jejak seseorang,” kata Djarot yang juga sebagai Anggota Komisi II DPR, belum lama ini.

Yang dipertahankan kubu PDIP untuk tidak merubah syarat minimal pendidikan calon presiden ini dibantah oleh kubu PAN. Dimana PAN bersama PKS menginginkan agar syarat pendidikan calon presiden menjadi sarjana.

Baca Juga:  Tiga Pemain Persib Bandung Gabung Timnas Indonesia, Luis Milla: Membanggakan!

Politisi PAN, Guspardi Gaus beralasan, calon pemimpin harus memiliki kualitas dan kuantitas mumpuni. Sebab, mereka akan mengurus negara. “Semangat untuk meningkatkan kualitas pemimpin sangat baik. Kami mendukung itu,” katanya.

Dia mengakui, peningkatan syarat pendidikan tidak menjadi jaminan kualitas seseorang. Tapi, paling tidak, ada semangat untuk memperbaiki kualitas pejabat negara di negeri ini. “Masak iya, sudah 75 tahun Indonesia merdeka, pemimpinnya masih SMA,” pungkas Anggota Komisi II DPR itu.

Baca Juga:  Kejuaraan Catur Digelar, Positif Untuk Investasi

Sekedar informasi, ada keterkaitan dengan hasil Pilpres di Amerika Serikat, yang telah memilih Joe Biden sebagai Presiden, dan pemimpin yang telah berusia lanjut dianggap sedang menjadi trend saat ini. Melihat hal itu, dua nama yaitu Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla digadangkan akan maju dalam Pilpres 2024.

Secara pendidikan, Megawati hanya memiliki Ijazah SMA. Meski pernah kuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Indonesia (UI), namun Mega tak tamat. (Red)