Sejarah Si Jalak Harupat Stadion Persib Dengan Otto Iskandar

JABARNEWS | BANDUNG – Dahulu saat pemerintah Kabupaten Bandung membangun kompleks stadion di Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, sekitar tahun 2003, nama Si Jalak Harupat kemudian terpilih untuk menjadi nama stadion.

Pemilihan nama tersebut terasa sangat tepat bila dilihat dari berbagai sisi, seperti filosofi dan sejarah. Apalagi, terdapat keterkaitan sejarah antara lokasi tempat stadion itu berada dengan keluarga Otto Iskandar Dinata sendiri.

Selain untuk mengenang dan meneladani sikap-sikap kepahlawanan Otto Iskandar Dinata, secara filosofis, nama stadion Si Jalak Harupat diharapkan bisa memberikan semangat agar setiap atlet, khususnya pesepakbola yang berlaga di tempat itu berani bertarung untuk memperoleh kemenangan.

Dari latar belakang sejarah kawasan, mungkin sediki dari kita yang mengetahui, jika nenek moyang R. Oto Iskandar di Nata berasal dari daerah yang letaknya tak jauh dari stadion yang menyandang namanya itu.

Baca Juga:  Lolos Seleksi CPNS 2018, Gaji PNS Terendah Rp 1,4 juta

Kakek Otto Iskandar Dinata adalah seorang Lurah Sawah pertama di daerah Bojongsoang. Menurut silsilahnya, beliau adalah keturunan Bupati Batulayang. Kabupaten Batu Layang adalah sebuah kabupaten kecil yang lokasinya berada di daerah Kopo dan Cipatik saat ini.

Salah seorang Bupati Batu Layang atau Cipatik terkenal dengan sebutan Dalem Gajah. Julukan ini diberikan kepadanya saat memperoleh hadiah gajah dari Sultan Sriwijaya. Konon, daerah Leuwigajah dahulu adalah tempat memandikan gajah tadi.

Baca Juga:  Duh! Pegawai Non ASN di Pangandaran Bakal Dipangkas

Setelah ia meninggal, Dalem Gajah dimakamkan di sebuah lokasi yang sekarang terkenal dengan nama Gang Gajah Keramat, tempat tersebut tidak jauh dari letak Stadion Si Jalak Harupat.

Dugaan letak ibukota Kabupaten Batu Layang yang berada tak jauh dari Stadion Si Jalak Harupat itu didukung beberapa catatan yang dikumpulkan oleh F. De Haan dalam bukunya “De Preanger Regentschapen Onder Het Nederlandsh Bestuur tot 1811 vol III”.

Letak istana Kabupaten Batulayang diperkirakan berada di tepian Sungai Citarum, di sebelah barat daya Bandung. Dalam catatan Verbeek, tertulis bahwa di pemakaman yang disebut sebagai Makam Dalem Gajah Palembang ditemukan arca kepala gajah.

Keberadaan arca ini kemudian melekat menjadi nama tempat dan julukan untuk bupati yang berada di tempat ini. Dalam buku “Bandung Baheula” yang ditulis oleh R. Moh. Afandi, Kabupaten Batu Layang dan Kabupaten Gordah (Timbanganten) disatukan wilayahnya menjadi Kabupaten Bandung.

Baca Juga:  Inilah Empat Keistimewaan Masjid Al-Aqsha Dan Palestina Bagi Umat Muslim

Keturunan dari Batulayang kemudian menjadi orang-orang yang terpandang di Kabupaten Bandung, misalnya Bupati R.A.A. Wiranatakusumah V yang mendapatkan darah Batulayang dari pihak ibu. Selain itu, ada nama Daeng Kanduruan Ardiwinata yang menjadi Ketua Umum Paguyuban Pasundan yang pertama.

Dengan melihat berbagai sudut pandang tadi, Stadion Si Jalak Harupat memang stadion yang keramat, karena dari sinilah, keluarga Otto Iskandar Dinata berasal.

Penulis: Muhammad Amaludin