Ridwan Kamil Sebut BOR Turun, Kedisiplinan Meningkat di Jabar

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil melaporkan situasi terkini perkembangan Covid-19 di Jabar. Dari data periode 1 hingga 25 Januari 2021, tren kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak meningkat.

“Di awal Januari (tanggal 1), itu yang pakai masker tersurvei 59,18 persen, sekarang (per 25 Januari) sudah 83,01 persen. Jaga jarak awal Januari (tanggal 1) 48,19 persen sekarang (per 25 Januari) 81,66 persen. Rata-rata kedisiplinan pakai masker dan jaga jarak sudah di atas 80 persen dan itu meningkat grafiknya selama PPKM,” kata Kang Emil sapaan akrabnya, Rabu (3/2/2021).

Dalam laporan mingguan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar yang bersumber dari data Bersatu Lawan Covid-19 (data.covid19.go.id), pada 25-31 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker di atas 90 persen adalah Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Cimahi. Bahkan, tiga pekan berturut-turut, Kota Bandung dan Kota Cimahi menunjukkan skor kepatuhan memakai masker di atas 91 persen.

Baca Juga:  MUI Kota Bandung: Andai Diperlukan Tenaga Khatib Salat Id, Kita Akan Bantu

“Saya umumkan, paling disiplin memakai masker minggu ini adalah Kota Cimahi (skor 95,4). Paling tidak disiplin, Kabupaten Bekasi (skor 55,6),” jelasnya.

Masih dari sumber yang sama, pada 25-31 Januari 2021, tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan di atas 90 persen adalah Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. Bahkan, dua pekan terakhir, Kab. Bandung menunjukkan skor kepatuhan menjaga jarak dan menjauhi kerumunan di atas 91 persen.

“Yang paling tidak bisa jaga jarak adalah Kabupaten Bekasi (skor 53,18),” ungkapnya.

Adapun dijelaskan sebelumnya, tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi atau Bed Occupancy Rate (BOR) menurun, per 1 Februari 2021 berada di angka 69,10 persen.

Baca Juga:  Menunggu 7 Tahun Untuk Dapat Gelar Miss Jabar

Rinciannya, per 1 Februari 2021, Ruang Isolasi Hijau terisi 64,02 persen, Ruang Isolasi Kuning terisi 72,62 persen, Ruang Isolasi Merah terisi 73,45 persen, IGD terisi 40,99 persen, dan ICU terisi 75,70 persen.

Sementara BOR Pusat Isolasi se-Jabar adalah 57,03 persen, BOR Rumah Sakit Darurat Covid-19 Secapa AD sebesar 37,78 persen, RS Darurat Stadion Patriot Bekasi sebesar 43,75 persen, dan RS Lapangan Covid-19 Kota Bogor sebesar 48,21 persen.

Kang Emil pun menjelaskan bahwa selama PPKM periode I pada 11-17 Januari 2021, Jabar menambah jumlah tempat tidur isolasi hingga 24,3 persen sebagai antisipasi lonjakan kasus.

“Penambahan ruang rumah sakit sebagai komitmen untuk menurunkan kepanikan di rumah sakit tertinggi (di antara provinsi lain adalah) di Jabar,” tuturnya.

Baca Juga:  Tiga Menu Makan Malam Sederhana Yang Cocok Disantap Bersama Pasangan

Selain itu, terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Jabar, per 1 Februari 2021, Case Recovery Rate (CRR) atau tingkat kesembuhan di Jabar sebesar 78,15 persen, berada di bawah rata-rata nasional sebesar 81,1 persen.

Tingkat kematian (Case Fatality Rate/CFR) di Jabar per 1 Februari 2021 adalah 1,26 persen, sementara nasional adalah 2,8 persen. Angka Reproduksi Efektif (Rt) di Jabar per 30 Januari 2021 adalah 2,36 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 1,70.

Terkait level kewaspadaan, dari data periode 25 Januari hingga 31 Januari 2021, terdapat delapan daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kab Ciamis, Kab. Indramayu, Kab. Karawang, Kab. Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Cirebon.

Lainnya, terdapat 18 Zona Orange (Resiko Sedang) dan 1 Zona Kuning (Risiko Rendah) di Jabar. (Red)