Pemprov DKI Kaji Opsi Lockdown di Akhir Pekan, Karena PPKM Tidak Efektif?

JABARNEWS | JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji opsi untuk lockdown dalam penanganan Covid-19. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Opsi ini diambil bersanding dengan pernyataan Presiden Indonesia, Joko Widodo bahwa PPKM DKI Jakarta tidak efektif.

“Ya, yang disampaikan Pak Jokowi betul, memang ini belum efektif,” ucap Riza pada Selasa (2/2/2021).

Riza meyakini bahwa dengan menerapkan lockdown di akhir pekan akan menghambat penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta dibanding dengan PSBB.

Baca Juga:  Bupati Cianjur Minta Tempat Wisata Patuhi Aturan PPKM Level 2

Dia mengatakan bahwa salah satu faktor yang dipertimbangkan yaitu berkurangnya klaster kantor dan klaster keluarga semakin bertambah.

Selain itu fakta banyak warga DKI Jakarta yang banyak yang beraktivitas di akhir pekan.

“Memang faktanya di akhir pekan karena kantor tutup, banyak warga yang beraktivitas di luar rumah,” ucap Riza pada laman kompas.com.

Baca Juga:  BNPB Catat 34 Orang Meninggal Akibat Gempa Bumi di Sulbar

Maka dari itu klaster keluarga lebih banyak dari klaster kantor dalam penyebaran Covid-19.

Sementara itu, Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov Jakarta agar memikirkan opsi lockdown tersebut.

Menurut Pras, jika lockdown di terapkan akan berdampak pada sektor ekonomi.

“Jadi kalau lockdown harus dipikirkan matang-matang, sekarang kan semua tersentuh. Masalah ekonomi tersentuh juga kita sangat anjlok dalam pendapatan,” ucap Pras pada Rabu (3/2/2021).

Baca Juga:  Prediksi Line Up Pemain Timnas Indonesia U-19 vs Thailand di Piala AFF U-19 2022

Penularan Covid-19 di DKI Jakarta terbilang serius, namun ada baiknya masyarakat juga ikut andil dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Jika masyarakat bisa ikut andil dalam pencegahan penyebaran Covid-19 opsi lockdown tersebut bisa diganti dengan menjalankan protokol kesehatan saja.

“Situasi ini memang engga main-main, caranya sama-sama mendukung program dengan SOP yang ada. SOP Covid-19 itu,” ungkap Pras.

Penulis : Hilmi Ananda