JABARNEWS | TASIKMALAYA – Bencana pergerakan tanah kembali terjadi di Kampung Munjul, Desa Bojongsari, Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Akibat peristiwa tersebut, pergerakan tanah yang selain merusak puluhan rumah juga merusak masjid, madrasah. Warga yang didominasi petani salak di kampung tersebut terancam gagal panen.
“Setiap menit sering terdengar letupan lantai keramik yang pecah akibat tanah bergerak,” ujar Atik Sartika, salah seorang warga diKampung Munjul, Desa Bojongsari, Kecamatan Cineam, kepada wartawan Kamis (04/02/2020) sore.
Bencana pergerakan tanah yang semakin meluas itu, kata Atik membuat warga khawatir jika malam hari terpaksa harus mengungsi ke gubuk.
Seperti diketahui, Pasca terjadinya bencana pergerakan tanah beberapa hari lalu, tembok dinding rumah retak-retak dan keramik lantai pun berhamburan lantaran pondasinya amblas.
Sementara itu, menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasik, Nuraedidin mengatakan, pihaknya akan segera mendatangkan pihak geologi untuk melihat kontur tanah dan menguji kelaikan tanah.
“Hasil pendataan kami sebanyak 84 rumah dinyatakan terdampak selain itu pergerakan tanah juga menyebabkan tanah lahan pertanian seluas 9 hektare terbelah menjadi dua,” tuturnya. (red)