Satgas Jadikan Dua Provinsi Ini Untuk Acuan Penangan Covid-19, Mana Saja?

JABARNEWS | JAKARTA – Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk menjadikan Kalimantan Barat dan Riau sebagai acuan belajar pemerintah daerah lainnya, karena 2 provinsi ini mendominasi zona kuning yaitu resiko rendah Covid-19.

“Kami telah mengidentifikasi dengan pemerintah setempat untuk dapat mengidentifikasi upaya penanganan apa yang dilakukan di provinsi tersebut sehingga penularan dapat ditekan dengan baik,” ungkapnya pada Kamis (4/2/2021).

Kalimantan Barat ini memiliki jumlah 10 kabupaten/kota zona kuning atau 71 persen dari seluruh kabupaten/kota dan zona Oranye berjumlah 4 kabupaten/kota.

Baca Juga:  Perangko Dilan 1990 Diluncurkan

Upaya yang dilakukan Kalimantan yaitu menjaga seluruh titik masuk ke ibukota Pontianak dengan koordinasi yang intensif Satgas dan Dinkes Kalimantan Barat.

Untuk swab PCR dan fasilitas karantina mandiri pun disiapkan oleh oleh pemerintah provinsi Kalimantan Barat.

Selain itu juga Unit Pelatihan Kesehatan Kalimantan Barat fokus pada penjagaan kesehatan dan asupan gizi agar imunitas meningkat.

Baca Juga:  Tim Observatorium Bosscha Lakukan Pengamatan Hilal di Lembang Bandung Barat

Dan yang paling terpenting penegakan kedisiplinan protokol kesehatan yang dilakukan secara masif.

Kemudian untuk Riau memiliki 8 kabupaten/kota zona kuning atau 67 persen dari seluruh kabupaten/kota.

Upaya yang dilakukan Riau yaitu penguatan tracing (pelacakan) dan penelusuran kontak erat, juga pelacakan kepada orang yang berinteraksi selama 10-14 hari kebelakang.

Dilakukan juga penambahan tempat tidur pada ruang isolasi dan ICU rumah sakit rujukan.

Baca Juga:  Menaker Ida: May Day Momentum Tingkatkan Sinergi Elemen Ketenagakerjaan

Dan juga tak lupa hal yang paling penting yaitu penegakan protokol kesehatan dengan serius.

“Kami harap apa yang dilakukan oleh kedua provinsi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi provinsi lainnya, agar meningkatkan penanganan semaksimal mungkin. Berlomba-lomba lah untuk menekan penularan sehingga zonasi risikonya dapat berpindah menjadi zona kuningbdan hijau,” pesan Wiku.

Penulis : Hilmi Ananda