Dear Oded M Danial, Delapan Kepala Keluarga Korban Gusuran Tamansari Ingin Berdialog

JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak delapan kepala keluarga yang terdampak gusuran di Tamansari, Kota Bandung pada tahun 2019 hingga saat ini masih hidup berhimpitan dengan tumpukan barang seperti pakaian dan peralatan makan di posko pengungsian, yaitu Masjid Al-Islam.

Dalam keadaan yang memprihatinkan, keluarga yang dulunya beejumlah 26 keala keluarga tersebut tetap bertahan sembari berharap adanya perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk melakukan dialog bersama Wali Kota Bandung, Oded M Danial.

“Yang di masjid ada 8 KK. Ada empat anak-anak,” kata salah satu pengungsi korban gusuran bernama Budi Rahayu, dilansir dari laman Kumparan, Sabtu (6/2/2021).

Mewakili delapan yang tinggal bersamanya, Budi mengaku bahwa mereka secara fisik maupun mental sudah merasa lelah dengan keadaan seperti itu, seperti warga biasanya, Budi menjelaskan bahwa mereka tengah kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari lantaran tidak memiliki penghasilan.

Baca Juga:  Pendaftaran Calon Pilkada Depok Tinggal Sebulan, Golkar dan PSI Tunggu Ini

“Sekarang mah kebutuhan pokok karena sebagian besar warga tidak punya penghasilan,” ucap dia.

Kehadiran Oded M Danial ditengah mereka kata Budi, sangat diharapkan. Untuk bersama-sama mencari solusi setelah dilakukannya penggusuran.

Budi juga menerangkan, pihaknya telah beberapa kali mencoba untuk meminta difasilitasi melakukan dialog tersebut kepada DPRD Kota Bandung dan sejumlah kepala dinas. Namun, yang diharapkan pun tak kunjung terpenuhi.

Pertemuan diharap dapat menjadi momen untuk menemukan solusi terbaik yang berguna bagi dua pihak yakni Pemkot Bandung ataupun warga Tamansari. Diketahui, saat momen penggusuran, sempat terjadi bentrokan di antara warga dan aparat.

Baca Juga:  Buat Warga Cimahi Yang Suka Bersepeda, Ada Kabar Baik Nih

“Keinginan kami ini didasarkan atas kesepakatan warga yang telah tinggal lebih dari satu tahun di pengungsian sejak peristiwa penggusuran 12 Desember 2019. Pada tanggal 25 November 2020, sebagian besar dari kami bersepakat untuk melakukan dialog dengan Bapak Wali Kota Bandung,” tutur dia.

“Dengan tujuan mendapat kebijakan-kebijakan yang dapat saling memberikan solusi terbaik. Terbaik buat kami, dan juga terbaik untuk Pemerintah Kota Bandung atau mencari titik tengah di antara keinginan yang berbeda,” lanjut dia.

Keputusan terbaik apa pun yang dihasilkan nanti melalui pertemuan tersebut, lanjut Budi, bakal diterima warga. Asalkan, dialog dan keputusan itu diucapkan langsung oleh Oded. Diharapkan, pertemuan dengan Oded dapat segera terlaksana dalam waktu dekat ini.

Baca Juga:  Hingga Agustus, Tingkat Perceraian PNS Bandung Tinggi. Apa Sebabnya?

“Kami akan sangat menerima keputusan yang terbaik buat semua pihak, asalkan itu terucap langsung dari Bapak kami, Bapak Wali Kota Bandung dan bukan dari pihak-pihak ataupun perantara-perantara mana pun,” pungkas dia.

Sebelumnya, Pemkot Bandung melakukan penggusuran di RW 11 Kelurahan Tamansari pada Kamis, 12 Desember 2019 lalu untuk proyek pembangunan rumah deret. Proses penggusuran paksa yang dilakukan Satpol PP Pemkot Bandung dibantu personel kepolisian. (Red)